Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengerikan Sekaligus Iba, Tangan Dokter Ini Melepuh Gegara Berbaju Pelindung Corona 24 Jam

        Mengerikan Sekaligus Iba, Tangan Dokter Ini Melepuh Gegara Berbaju Pelindung Corona 24 Jam Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Virus corona (2019-nCoV) yang terjadi di Wuhan sejak Desember 2019 lalu menjadi perhatian publik. Bukan hanya dampak atau efek membahayakan dari virus tersebut, tetapi juga perjuangan para tenaga medis dalam merawat pasien yang terpapar virus ini juga menjadi perhatian.

        Para tenaga medis, khususnya di Wuhan, China diketahui harus bekerja nonsetop dalam sehari. Mereka juga harus mengorbankan waktu tidur dan waktu bersama keluarga. Bahkan, beberapa telah mengorbankan hidup mereka demi penyembuhan pasien yang terinfeksi.

        Baru-baru ini seorang dokter yang sedang mengerjakan tes laboratorium untuk mengobati wabah virus corona mengalami radang pada bagian tangan. Ia mengalami peradangan karena menggunakan lebih dari 12 jam sehari baju antivirus di lab untuk mengumpulkan hasil untuk pencegahan pandemi ini.

        Baca Juga: Wabah Corona Ancam Target Pertumbuhan Ekonomi 2020

        Dokter, yang diketahui bernama Chen Jun, adalah wakil direktur departemen laboratorium di Rumah Sakit Paru Wuhan yang telah bekerja di sana selama 19 tahun. Chen mengatakan tim lab biasanya melakukan dua sesi pengujian sebanyak dua kali sehari, dengan setiap sesi membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk menyelesaikannya.

        Tetapi mengingat beratnya wabah virus corona, para tenaga medis ini sering bekerja selama 12 jam, hingga pukul 02:00 atau 03:00 pagi setiap harinya.?

        Karena para dokter ini harus selalu berada dalam alat pelindung yang tinggi sepanjang waktu, tangan Chen secara bertahap menjadi merah dan bengkak parah dengan ruam akibat kurangnya paparan udara. Kondisi ini dikenal sebagai Eritema, di mana peradangan terjadi karena peningkatan aliran darah di kapiler.

        Dia mengungkapkan bahwa semua 27 anggota lab dikirim pada awal Januari untuk memeriksa lebih dari 100-300 sampel virus untuk menyingkirkan setiap virus satu per satu.? Chen, yang sayangnya didiagnosis menderita polio, mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan tugasnya dibandingkan dengan orang kebanyakan.

        Meskipun demikian, itu tidak menghentikannya yang bertekad untuk mengobati virus. Chen mengatakan setiap pengujian membutuhkan 10 langkah untuk diselesaikan meski melelahkan, penting baginya untuk tetap fokus selama proses berlangsung.

        Baca Juga: Tak Cuma Infeksi Manusia, Corona Pukul Keras Industri hingga Pariwisata China

        "Aku tidak bisa mundur, karena masih ada begitu banyak orang menunggu hasil ini, aku harus bertahan," kata dia seperti dikutip dari laman World of Buzz.

        Dia mengakui bahwa setelah bekerja untuk jangka waktu yang lama, keringat dari tangannya membuat kulit mereka iritasi karena terperangkap dalam sarung tangan karet kedap udara.

        Akibatnya, dokter-dokter ini harus terus memerangi iritasi kulit dan peradangan. Mereka hanya beristirahat sebentar untuk mengobati dan membalut tangan mereka sebelum kembali ke pekerjaan mereka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: