Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raja Bingung Belum Ada Calon yang Tepat, Pemilu Dini Segera Digelar

        Raja Bingung Belum Ada Calon yang Tepat, Pemilu Dini Segera Digelar Kredit Foto: Cahyo Prayogo
        Warta Ekonomi, Petaling Jaya -

        Perdana Menteri (PM) Interim Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa parlemen akan memilih perdana menteri baru menyusul pecahnya aliansi pemerintahan Pakatan Harapan yang berkuasa.

        Ia juga menyatakan, jika pemungutan suara di parlemen mengalami kebuntuan, pemilu dini akan diselenggarakan.

        Baca Juga: Malaysia Dirundung Kekacauan Politik, Raja Turun Tangan untuk Panggil Mahathir

        Mahathir, yang menemui Raja Malaysia Sultan Abdullah Ri?ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Kamis (27/2/2020), mengatakan, setelah berkonsultasi dengan seluruh 222 anggota parlemen selama dua hari terakhir Sultan Abdullah tidak menemukan calon dengan mayoritas nyata untuk memimpin negara.

        Karena itulah Sang Raja memutuskan untuk membiarkan parlemen melakukan pemungutan suara untuk memilih pemimpin baru pada Senin 2 Maret 2020.

        ?Jika majelis rendah tidak berhasil memilih seseorang dengan suara mayoritas, kita akan melangsungkan pemilu dini,? kata Mahathir pada sebuah konferensi pers, sebagaimana dilansir VOA, Jumat (28/2/2020).

        Usaha yang gagal para pendukung Mahathir untuk membentuk pemerintah baru tanpa melibatkan penggantinya yang direncanakan, Anwar Ibrahim, serta pengunduran diri Mahathir pada Senin, 24 Februari 2020, menyebabkan aliansi yang berkuasa sejak kurang dari dua tahun lalu mengalami perpecahan.

        Padahal aliansi itu, sebelumnya, berhasil mendongkel koalisi yang telah memimpin negara itu selama 61 tahun pada pemilu terakhir.

        Baik Mahathir dan Anwar sama-sama mengincar posisi perdana menteri. Dalam kesepakatan rekonsiliasi untuk membentuk aliansi dalam menghadapi koalisi yang berkuasa, Mahathir berjanji akan menyerahkan posisi perdana menteri ke Anwar.

        Namun Mahathir terus mengulur-ulur waktu dan menolak menetapkan tanggal penyerahan kekuasaan. Sebelum mengundurkan diri, ia bahkan mengupayakan pembentukan pemerintah baru tanpa melibatkan Anwar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: