Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pekerja Keras, Kerjaan Awal Para Miliarder Dunia Ini Jauh dari Kata Mewah

        Pekerja Keras, Kerjaan Awal Para Miliarder Dunia Ini Jauh dari Kata Mewah Kredit Foto: Twitter/wotonews
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjadi miliarder dunia mungkin tak pernah terpikirkan dalam hidup mereka. Lantaran semula, mereka hanya pekerja biasa namun memiliki mimpi yang besar. Seperti loper koran, sales door to door sampai bekerja di McDonald's pernah mereka lakoni. Tapi siapa sangka dari pekerjaan itulah mengantarkan mereka ke mimpi mereka saat ini.

        Seperti apa yang terjadi oleh Jeff Bezos, Jack Ma, Donald Trump hingga investor kelas kakap dunia Warren Buffett. Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Selasa (10/3/2020) simak ulasannya!

        Baca Juga: Punya Banyak Duit, Para Miliarder Dunia Ini Ternyata Malah Bermusuhan! Apa Penyebabnya?

        Jeff Bezos

        Pendiri dan CEO raksasa ritel internet Amazon, Jeff Bezos ini memulai kariernya di McDonald selama musim panas ketika masih remaja. Hal itu tertuang dalam buku "Peluang Emas: Karir Luar Biasa yang Dimulai di McDonald" oleh Cody Teets.

        "Hal yang paling menantang adalah menjaga segala sesuatunya berjalan pada kecepatan yang tepat selama terburu-buru," kata Bezos. ?Manajer di McDonald saya sangat baik. Dia memiliki banyak remaja yang bekerja untuknya, dan dia membuat kami tetap fokus meski kami bersenang-senang.?

        Presiden Donald Trump

        Pemimpin AS ini memang tumbuh dari keluarga yang kaya, tetapi ayahnya ingin dia mempelajari nilai uang sejak dini.

        Saat Trump masih anak-anak, ayahnya akan membawanya ke lokasi konstruksi dan memintanya untuk mengambil botol soda kosong dan menebus uang tunai.. Dia mengatakan bahwa dia tidak menghasilkan uang yang banyak, tetapi itu mengajarinya untuk bekerja demi uang.

        Michael Bloomberg

        Siapa yang menyangka kalau mantan walikota New York City ini pernah jadi petugas parkir! Menurut Forbes, kekayaannya kini mencapai USD 61,9 miliar. Namun dahulu, ia hanyalah seorang anak yang berasal dari keluarga kelas menengah.

        Saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Johns Hopkins, Bloomberg pernah bekerja sebagai petugas parkir untuk membantu membayar pinjaman kuliahnya.

        Elon Musk

        Miliarder Elon Musk pendiri Tesla dan SpaceX ini ternyata pernah bekerja di pabrik kayu dengan bayaran USD 18 per jam. Kini, menurut Forbes ia memmiliki kekayaan bernilai USD 34 miliar.

        Musk pertama kali bekerja di pertanian sepupunya dan kemudian di pabrik kayu. Musk mengatakan kepada Ashlee Vance, seseorang yang menulis biografi "Elon Musk: Tesla, SpaceX, dan Quest for a Fantastic Future" bahwa semula ada 30 orang yang memulai pekerjaan bersamanya, tetapi pada akhir minggu pertama hanya Musk dan dua lainnya yang tersisa.

        Mark Cuban

        Mark Cuban, pemilik Dallas Mavericks ini pernah menjual kantung sampah dari rumah ke rumah dengan harga USD 3. Harga tersebut lebih dari yang ia bayarkan untuk membeli sepasang sepatu.

        Jack Ma

        Jack Ma, salah satu pendiri Alibaba Group dan orang terkaya di Cina, memulai karirnya sebagai guru bahasa Inggris di Hangzhou, Cina.

        Saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Ma membahas pentingnya pekerjaan pertama dan keyakinannya bahwa pengalamannya sebagai guru membantunya mengenali individu-individu berbakat dan bagaimana mendorong mereka untuk berkembang.

        Reed Hastings

        Sebelum mendirikan Netflix dan menjadi CEO, Reed Hastings ternyata menjual penyedot debu, pengalaman yang ia ingat dengan penuh kasih. Bowdoin Orient melaporkan bahwa ia pernah mengambil cuti setahun sebelum kuliah di Bowdoin College untuk kerja musim panas sebagai salesman door to door.

        Warren Buffett

        Jarang yang tau bahwa pada usia 13, Warren Buffett menghabiskan pagi harinya sebagai loper koran dengan mengirimkan The Washington Post. Di tahun itu pula, ia juga menginvestasikan USD 1.200 dari tabungannya ke 40 hektar lahan pertanian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: