Jubir Kemenlu Tuding Amerika yang Bawa Corona ke China, Dampaknya Buruk!
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China curiga kalau militer Amerika Serikat (AS) yang telah membawa virus corona ke Kota Wuhan. Melalui cuitan Jubir Kemenlu China Zhao Lijian mengatakan Amerika Serikat kurang transparan.
Pernyataan diplomat Beijing ini semakin memanaskan perang kata-kata kedua negara. China telah tersinggung dengan komentar para pejabat Amerika yang menuduhnya lamban bereaksi terhadap COVID-19 dan dianggap tidak cukup transparan. Virus itu pertama kali terdeteksi di Wuhan akhir Desember 2019.
?Kapan pasien nol dimulai di AS? Berapa banyak orang yang terinfeksi? Apa nama rumah sakitnya? Mungkin tentara AS yang membawa epidemi ke Wuhan. Jadi transparanlah! Jadikan untuk publik data Anda! AS berutang penjelasan!," tulis Zhao, seperti dikutip Reuters, Jumat (13/3/2020).
Baca Juga: Atlet Sepak Bola yang Kena Corona Bertambah, Kali Ini Dialami oleh Tim . . . .
Pada hari Rabu, Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien mengatakan, kecepatan reaksi China terhadap kemunculan virus corona baru telah menelan biaya dua bulan bagi dunia ketika negara itu mampu bersiap-siap untuk menghadapi wabah.?
Sebelumnya pada hari Kamis, jubir Kemlu China lainnya, Geng Shuang, mengkritik pejabat AS atas komentar "tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab" yang menyalahkan respons Beijing terhadap virus corona baru karena memperburuk dampak global pandemi tersebut.
Ditanya tentang komentar O'Brien, Geng mengatakan dalam briefing pers harian di Beijing bahwa pernyataan oleh para pejabat AS seperti itu tidak akan membantu upaya Amerika dalam merespons epidemi COVID-19.
Dia mengatakan, upaya China untuk memperlambat penyebaran virus telah membeli waktu dunia untuk bersiap menghadapi epidemi.
"Kami berharap bahwa beberapa pejabat di AS saat ini akan memusatkan energi mereka untuk menanggapi virus dan mempromosikan kerja sama, dan bukan untuk mengalihkan kesalahan kepada China," kata Geng.
Amerika Serikat belum berkomentar atas klaim diplomat Beijing bawah militer Washington yang telah membawa virus corona baru ke Wuhan. Data pelaporan online dari worldometer.info mencatat ada 139.285 kasus infeksi COVID-19 secara global hingga malam ini (13/3/2020). Jumlah korban meninggal secara global sudah mencapai 5.117 orang dan 70.729 pasien disembuhkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: