Pakar Vietnam Ciptakan Kamar Pembasmi Corona, Dipakai 1.000 Orang per Hari
Pakar di Vietnam menciptakan kamar yang berguna untuk membasmi virus corona atau Covid-19 yang menempel di seluruh tubuh seseorang.
Institut Nasional Kesehatan Kerja dan Lingkungan dan Universitas Sains dan Teknologi Hanoi membuat kamar desinfeksi yang diletakkan di jalan-jalan di wilayah yang terpapar Covid-19.
Baca Juga: Hebatnya Vietnam di Tengah Wabah: Ciptakan Alat Uji Corona 10 Ribu per Hari
Sistem ini terdiri dari dua kamar. Satu ruang berguna sebagai penyemprotan disinfeksi dan ruang lainnya mengarahkan panas dan ozon ke tubuh orang tersebut.
Mengutip Vn Express, Senin (16/3/2020) Doan Hong Hai, kepala institut, mengatakan institutnya memutuskan membuat alat tersebut karena petugas yang langsung bekerja di wilayah terpapar Covid-19 tidak bisa mendesinfeksi diri mereka sendiri secara tuntas.
Sistem tersebut, menurut Hai dan tim peneliti, dapat menyingkirkan 99,99 persen virus corona, yang berukuran 1/900 ukuran rambut manusia, dan menempel pada permukaan pakaian, tas sepatu dan lain-lain.
Komponen utama dari kamar basah adalah penyemprot disinfektan dan sensor inframerah yang secara otomatis mengaktifkan penyemprotan ketika seseorang masuk.
Sedangkan ruang kering menggunakan panas dan ozon pada tingkat yang diizinkan untuk memastikan keamanan bagi orang yang didesinfeksi.
Sekali melakukan pembersihan, dibutuhkan satu menit 30 detik untuk menyelesaikan satu putaran desinfeksi di setiap ruang, yang berukuran selebar satu meter dan dua meter dan dapat dipindah-pindahkan.
Seluruh sistem dirancang dan diproduksi secara lokal. Lembaga dan universitas belum mengeluarkan biaya untuk produksi komersial. Diperkirakan sistem ini dapat mendisinfeksi hingga 1.000 orang per hari.
Vietnam telah mencatat 57 kasus Covid-19 sejauh ini, dan 16 di antaranya telah dipulangkan minggu lalu.
Wabah Covid-19 sejauh ini telah menyebar ke 157 negara dan wilayah, dengan jumlah korban jiwa meningkat menjadi lebih dari 6.500.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: