Perusahaan pembiayaan otomotif, PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) memprediksi adanya kenaikan kredit macet (Non Performing Loan/NPL) di tengah pandemik virus corona baru (COVID-19) yang melanda perekonomian Indonesia, khususnya pekerja informal.
Kendati demikian, Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli belum bisa memprediksi persentase atau angka kredit macet yang akan melanda perusahaan itu.
Baca Juga: Gak Mau Ketinggalan, BCA Ikut Longgarkan Kredit dari OJK
"Kelihatannya NPL akan meningkat, tapi kita juga masih belum bisa melihat sampai seperti apa meningkatnya," ungkap Hafid Hadeli dalam video conference di Jakarta, Selasa.
Adira Finance pun disibukkan dengan pencatatan laporan keuangan perseroan pada Maret 2020, juga mendata debitur yang terdampak virus corona. Untuk itu, Adira belum memulai restrukturisasi dan perhitungan terkait potensi kenaikan angka kredit macet.
"Saat ini, kami sedang masih dalam pendataan. Kami juga harus melihat lebih dalam lagi jadi perlu waktu untuk persiapan itu semua," kata dia.
Pada Februari 2020, PT Adira Finance mencatat adanya booking fee sebesar Rp5,89 triliun dengan NPL 1,6 persen, yang masih stabil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: