Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Usai Korut Klaim Negatif Corona 740 Warganya, Ribuan Orang Dilepas dari Karantina

        Usai Korut Klaim Negatif Corona 740 Warganya, Ribuan Orang Dilepas dari Karantina Kredit Foto: Reuters/KCNA
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Korea Utara mengklaim telah menguji setidaknya 740 orang untuk virus corona --dan masing-masing dari mereka kembali negatif.

        Klaim tersebut diajukan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menurut Edwin Salvador, perwakilan WHO untuk Korea Utara.

        Baca Juga: Warga Korut Dilaporkan Lakukan 'Panic Buying' Padahal Tak Ada Kasus Mengkhawatirkan

        Dia mengatakan kepada Associated Press pada Kamis (23/4/2020) bahwa Hermit Kingdom mengatakan pihaknya melakukan tes hingga 17 April dan juga memberi tahu organisasi itu bahwa sejauh ini orang yang jumlahnya jauh lebih banyak --25.139-- dari karantina sejak 31 Desember.

        Sejak awal wabah virus corona, mengutip Fox News, Jumat (24/4/2020), Korea Utara telah berdiri dengan pernyataan yang sangat meragukan bahwa mereka tidak memiliki kasus yang dikonfirmasi. Itu juga menyebut telah mengkarantina ribuan orang, dengan alasan yang tidak diketahui.

        "Media pemerintah Pyongyang melaporkan bahwa 7.000 orang ditahan untuk 'pemantauan medis,' tetapi sejauh mana wabah tidak diketahui," kata Bruce Klingner, seorang peneliti senior untuk Asia Timur Laut di The Heritage Foundation, mengatakan kepada Fox News minggu ini.

        Namun negara itu telah meluncurkan upaya anti-virus dan telah berbagi pembaruan mingguan dengan WHO, kata Salvador.

        Dia menambahkan bahwa WHO sedang terlibat dengan pemerintah Korea Utara untuk membawa pasokan anti-virus, termasuk peralatan pelindung dan bahan-bahan laboratorium, dari kota Dandong di perbatasan China.

        Salvador juga mengatakan kepada AP bahwa semua barang luar yang masuk ke Korea Utara sekarang diangkut dengan kapal.

        Barang-barang tersebut kemudian didesinfeksi dan dikarantina di sebuah pelabuhan di Nampo, di luar Pyongyang, selama 10 hari. Mereka juga didesinfeksi dan dikarantina selama empat hari lagi jika menuju ibukota negara itu.

        Korea Utara, yang menggambarkan upaya anti-virusnya sebagai "masalah keberadaan nasional," telah melarang turis asing, menutup hampir semua lalu lintas lintas perbatasan dengan China, mengintensifkan penyaringan di titik masuk, dan memobilisasi petugas kesehatan untuk memantau penduduk dan mengisolasi mereka yang memiliki gejala.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: