Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isi Bansos Diprotes, Eh Mas Anies Mau Tambah Isinya, Alhamdulilah..

        Isi Bansos Diprotes, Eh Mas Anies Mau Tambah Isinya, Alhamdulilah.. Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan akan mebambah isi bantuan sosial bagi warga Jakarta terdampak pandemi covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karena isinya menjadi sorotan karena dianggap tak sesuai.

        Hal tersebut dikatakan Kepala Divisi Perkulakan Retail Distribusi PD Pasar Jaya, Edison Sembiring.

        Namun, ia tidak merinci soal penambahan isi Bansos ini. Tidak diketahui apakah barangnya akan diganti dengan kebutuhan lainnya atau ditambah jumlahnya. Tak hanya itu, ia juga menyebut daftar penerima bansos akan ditambah. 

        "Kemungkinan nambah jumlah penerima Bansos dan juga jenis isi paket," ujar Edison saat dikonfirmasi, Rabu (29/4/2020).

        Baca Juga: Ya Tuhan, Lagi Corona Gini, Bantuan Amburadul, Anies Malah Stop Program Pangan Murah

        Baca Juga: 2 Pekan Anies PSBB, Pasien Positif Corona di Jakarta Hampir 4.000 Orang

        Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan Djafar Muchlisin membenarkan soal adanya rencana penambahan isi Bansos. 

        "Iya kalau enggak salah mau diganti. Ditambahin, kurang tahu tambahin apa, belum jelas," kata Djafar.

        Sambungnya, ia menyebut masih ada pembahasan antar dinasnya terkait pembagian bansos. Ia mengatakan pembagiannya diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat mengingat tahap pertama sudah selesai 24 April lalu.

        "Iya tanggal 24 (April) sudah selesai. Yang telat-telat juga sudah dikirim," tukasnya.

        Diketahui, total nilai harga paket bantuan sembako yang diterima warga ibu kota, ternyata tak sesuai dengan yang dianggarkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.

        Pemprov DKI Jakarta menganggarkan paket sembako yang diberikan kepada warga membutuhkan tiap kepala keluarga (KK) seharga Rp149.500, namun fakta yang ditemukan di lapangan berbeda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: