Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kapal-kapal Perang AS Lintasi Wilayah Perairan Rusia, Pertama Sejak Perang Dingin

        Kapal-kapal Perang AS Lintasi Wilayah Perairan Rusia, Pertama Sejak Perang Dingin Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Tiga kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berlayar memasuki Laut Barents di lepas pantai Arktik Rusia, Senin. Ini merupakan yang pertama kalinya sejak pertengahan 1980-an atau puncak Perang Dingin.

        "Tujuan operasi itu adalah untuk menegaskan kebebasan navigasi dan menunjukkan integrasi tanpa batas di antara sekutu (NATO)," kata Angkatan Laut AS Eropa dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN, Selasa (5/5/2020).

        Baca Juga: Jet Tempur Rusia Tertangkap oleh Jet F-16 Usai Terpantau Menempel Ketat Kapal AS

        Ketiga kapal perang Amerika itu adalah kapal perusak USS Donald Cook, kapal perusak USS Porter dan kapal perusak USS Roosevelt. Mereka bergabung dengan fregat Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Kent.

        Laut Barents adalah bagian dari Samudra Arktik dan berbatasan dengan Norwegia dan Rusia utara. Pelabuhan Murmansk Rusia, yang menampung Armada Utara Angkatan Laut Rusia, terletak di kawasan laut tersebut.

        Angkatan Laut AS mengaku telah memberi tahu Moskow tentang operasi tersebut pada Jumat pekan lalu. "Untuk menghindari kesalahan persepsi, mengurangi risiko, dan mencegah eskalasi yang tidak disengaja," lanjut Angkatan Luat AS Eropa.

        Para pejabat AS secara konsisten mengatakan bahwa Rusia telah meningkatkan kehadiran militernya di Kutub Utara atau Arktik dalam beberapa tahun terakhir.

        "Rusia secara bertahap memperkuat kehadirannya dengan menciptakan unit-unit Arktik baru, merenovasi lapangan terbang dan infrastruktur lama di Kutub Utara, dan membangun pangkalan militer baru di sepanjang garis pantai Kutub Utara," kata Pentagon dalam laporannya tentang Arktik 2019 lalu.

        "Ada juga upaya bersama untuk membangun jaringan pertahanan udara dan sistem rudal pantai, radar peringatan dini, pusat penyelamatan, dan berbagai sensor," imbuh lapiran Pentagon.

        Akhir bulan lalu, jet tempur NATO mencegat pesawat militer Rusia di daerah itu pada dua kesempatan.

        NATO, dalam sebuah pernyataan mengatakan pada Selasa pekan lalu sebuah pesawat peringatan dini serta dua pesawat pembom jarak jauh Tu-22 Rusia dengan pengawalan jet-jet tempur mendekati wilayah udara NATO di lepas pantai Norwegia dan diintersepsi atau cegat oleh jet tempur Norwegia.

        Pada hari berikutnya, jet tempur F-16 dan F-35 Norwegia sekali lagi mencegat pesawat-pesawat Rusia, setelah mendekati wilayah udara NATO dekat Norwegia.

        Armada Ke-6 Angkatan Laut AS mengonfirmasi bahwa pengerahan tiga kapal perang ke lepas pantai Rusia di Laut Barents ini merupakan yang pertama kali sejak tiga dekade silam."Kapal-kapal Angkatan Laut AS belum beroperasi di (Laut) Barents sejak pertengahan 1980-an," bunyi pernyataan armada tersebut.

        "Dalam masa-masa yang penuh tantangan ini, adalah lebih penting dari sebelumnya bahwa kami mempertahankan operasi drum kami yang terus-menerus di seluruh teater Eropa, sambil mengambil langkah-langkah bijaksana untuk melindungi kesehatan pasukan kami," kata komandan Armada Ke-6 Angkatan Laut AS, Wakil Laksamana Muda Lisa Franchetti.

        Sementara itu, militer Rusia mengaku siaga untuk melacak kapal-kapal NATO di lepas pantai mereka. "Aset Armada Utara telah mulai melacak kelompok aksi (kapal) permukaan NATO," kata Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip Interfax.

        Pusat manajemen itu mengatakan beberapa kapal perang NATO memasuki Laut Barents pada pukul 07.00 pagi waktu Moskow, kemarin.

        Rusia dan anggota NATO, Norwegia, telah meningkatkan kehadiran militer mereka di wilayah tersebut setelah Moskow menganeksasi Crimea yang melepaskan diri dari Ukraina pada 2014.

        Namun, operasi Armada Ke-6 Angkatan Laut AS di Laut Barents kali ini tidak melibatkan Norwegia. Hal itu diduga sebagai upaya untuk menghindari meningkatnya ketegangan Oslo dengan Moskow.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: