Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Covid-19 Cukup Terkendali di Jabar, Ridwan Kamil Ungkap Triknya

        Covid-19 Cukup Terkendali di Jabar, Ridwan Kamil Ungkap Triknya Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menegaskan pihaknya intens melacak kontak erat pasien positif virus corona sebagai upaya pengendalian. Menurutnya, penyebaran virus corona di Jabar cukup terkendali karena pihaknya agresif melakukan tracing.

        Menurutnya, pelacakan kontak sangat penting guna memutus rantai penyebaran Covid-19, sekaligus mencegah ledakan jumlah kasus baru. Konsistensi pelacakan kontak yang dilakukan pihaknya menjadi salah satu faktor sebaran SARS-CoV-2 di Jabar terkendali.

        "Setiap satu yang kena dan satu meninggal karena Covid-19, itu lingkungan keluarga, temannya, semuanya contact tracing. Itu jadi sudah jadi standar prosedur gugus tugas. Makanya (sebaran Covid-19) agak terkendali karena kami agresif (dalam pelacakan kontak)," kata pria yang akrab disapa Emil tersebut, Sabtu (4/7/2020).

        Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar yang juga Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani mengatakan, menemukan orang yang pernah kontak dengan pasien positif adalah upaya strategis guna menyetop penularan.

        Baca Juga: Ridwan Kamil Bicara Soal Kasus Rhoma Irama, Katanya...

        "Pelacakan kontak didahului dengan mengidentifikasi kontak erat selama 14 hari ke belakang dari dilakukannya swab test. 14 hari ini dianggap sebagai masa inkubasi terpanjang Covid-19," ucapnya.

        Berli mengatakan, setiap orang yang diketahui berkontak dengan pasien positif Co-19 akan dites dan diminta mengisolasi diri. Namun, melacak kontak pasien terkonfirmasi positif bukan hal mudah. Salah satu kendala adalah memastikan semua kontak erat terindentifikasi by name by address.

        "Komunikasi dengan kontak kunci atau orang yang paling mengetahui dengan siapa saja dan kapan terjadi kontak jadi kendala kami. Begitu juga kecepatan dan ketepatan penetapan kontak," terangnya.

        Komunikasi yang efektif dan persuasif, kata Berli, amat penting guna menyelesaikan kendala dalam pelacakan kontak. Identifikasi pun mesti dilakukan secara sistematis berdasarkan kronologis kejadian.

        "Saat ini, rasio pelacakan kontak Jabar ada di angka 25,12. Kami juga terus meningkatkan pelacakan kontak yang disertai dengan tes, baik rapid test maupun swab test," katanya.

        Dalam pelacakan kontak, pihaknya melibatkan banyak pihak, mulai TNI/Polri, Satpol PP, gugus tugas kabupaten/kota, trisula desa, pegawai kelurahan, hingga relawan.

        Keterlibatan banyak pihak, kata Berli, diharapkan dapat meningkatkan rasio pelacakan kontak di Jabar, agar rantai penyebaran Covid-19 dapat diputus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: