Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengusulkan pemerintah melegalkan judi kasino dan togel untuk mempercepat perbaikan ekonomi. Akibat usulan nyeleneh ini, Gerindra dan Prabowo Subianto ikut kena semprot netizen.
Arief menyampaikan usulan ini lewat akun Twitternya, @bumn-bersatu. "Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di saat Covid-19, satu-satunya cara legalkan judi kasino dan togel sehingga dampaknya akan membuka lapangan kerja dan usaha-usaha baru," cuitnya, belum lama ini.
Baca Juga: Jokowi Dapat Puja-Puji dari Gerindra Gara-Gara...
Arief memberi contoh Malaysia dan Singapura yang sudah melakukannya. Menurut dia, berkat judi, Singapura tak perlu berutang ke luar negeri ketika melakukan penyelamatan ekonomi.
"Kasino ada di MBS dan Sentosa Island. Banyak orang Indo main di sana. Nah, pajak yang didapat negara Singapura cukup untuk subsidi masyarakat selama covid," cuitnya.
Arief juga mencuit, negara yang memiliki kasino dan melegalkan judi tidak ada yang miskin. "Nah Kangmas @jokowi mesti kita pikirkan ini kita legalkan judi di Indonesia," imbuhnya.
Dikonfirmasi wartawan, Arief menyebut cuitannya itu didasarkan pada hasil penelitian internasional yang menyatakan judi memberikan dampak kepada pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. "Juga banyak membuka lapangan kerja, mendapatkan pajak," tuturnya.
Menurut dia, saat ini banyak judi online maupun togel yang ilegal. Mereka tak menyetor pajak. Negara pun tak dapat apa-apa. "Terus banyak juga orang Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk main kasino. Kan sayang. Kenapa enggak kita buka sendiri saja kan?" selorohnya.
Dengan pelegalan judi, lanjutnya, sektor-sektor lain juga bisa terkerek. Pariwisata misalnya. Hotel-hotel, transportasi, sampai cenderamata akan laris-manis.
Soal haramnya judi, Poyuono menyatakan sistemnya bisa diatur. Dia mencontohkan Malaysia yang melakukan pembatasan. "Misal yang paspor Malaysia yang orang muslim enggak boleh masuk. Tinggal bagaimana sistemnya saja. Yang main hanya orang asing, kan bisa," tandasnya.
Usul kontroversial Poyuono ini sontak ditentang banyak pihak. Banyak yang menghujat. Gerindra kena getahnya. "Setelah tenggelam bersama lobster kini tenggelam bersama judi. Selamat," cuit @tariqbinziyadh.
Akun Twitter Gerindra, @Fraksi_Gerindra, langsung membuat klarifikasi. "Selamat siang. Pernyataan yang keluar dari Arif Poyuono tidak mewakili Partai Gerindra. Setiap media yang membuat berita dengan beliau sebagai narasumbernya berarti mempunyai agenda untuk mendiskreditkan Partai Gerindra," kicaunya.
Namun, netizen malah menyemprot Ketum Gerindra Prabowo Subianto. "Yang aneh orang kayak si Poyuono sudah berulang kali bikin masalah dan blunder tapi masih dipiara di @Gerindra. @prabowo tahu atau pura-pura tidak tahu sih?" tanya @S0N_2000.
Politisi Gerindra Andre Rosiade menyatakan usulan itu merupakan usulan pribadi Poyuono dan tidak mewakili Gerindra.
"Tapi memang gara-gara Poyuono yang di-mention, dimakimaki, disemprot orang itu akunnya Pak Prabowo, akunnya Partai Gerindra, akun saya, akun Habiburokhman, Fadli Zon. Tapi, itu bukan kebijakan partai, itu pribadi," tegasnya.
Apakah akan ada evaluasi terhadap Poyuono? "Itu kewenangan Mahkamah Partai," jawab Andre.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo