Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kian Gesit, China Peringatkan Negara-negara Asia Tenggara Soal...

        Kian Gesit, China Peringatkan Negara-negara Asia Tenggara Soal... Kredit Foto: CSIS Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI)
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Duta Besar China untuk Filipina memperingatkan negara-negara di Asia Tenggara untuk berjaga-jaga terhadap upaya Amerika Serikat 'menyabotase' stabilitas kawasan dengan memasuki Laut China Selatan.

        Hal ini diungkapkan Huang Xilian setelah Washington mengklaim laut dan menyatakan dukungannya untuk Manila di 'Laut Filipina Barat'.

        Baca Juga: Tempel China, Rupanya Militer AS dan India Latihan Perang Bareng

        'Laut Filipina Barat' merupakan istilah yang digunakan Manila untuk menyebut Laut China Selatan yang diklaim sebagai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan wilayah yang diklaim oleh Beijing

        Para pengamat mengatakan pertengkaran ini adalah bukti bahwa kedua negara tersebut semakin memperingati Asia Tenggara karena hubungan bilateral mereka terus memburuk.
        Bahkan, tekanan pada negara lain untuk berpihak cenderung melebar ke negara tanpa klaim di Laut China Selatan seperti Myanmar.

        Huang mengatakan bahwa di bawah dalih menegakan navigasi, Amerika Serikat secara sembrono melanggar wilayah laut dan wilayah udara negara lain.

        Ia memperingatkan negara Asia Tenggara untuk menyelesaikan perselisihan dengan Tiongkok dan mencegah Amerika Serikat untuk menyabotase stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.

        Hal ini diungkapkan Huang setelah Amerika merilis pernyataan panjang pada 16 Juli dengan isu 'Masa depan Filipina mengapung di Laut Filipina Barat'.

        Pernyataan tersebut mengisyaratkan kerja sama yang lebih antara Amerika Serikat dengan Filipina di perairan yang diperebutkan.

        Penggunaan istilah Laut Filipina Barat telah membuat para pengamat ragu, seperti yang diciptakan di bawah pemerintah Presiden Filipina sebelumnya Benigno Aquino III.

        Aquilo menyebut perairan di sekitar Scarborough Shoal dan Pulau Pag-Asa adalah miliknya dan Tiongkok juga mengklaimnya.

        Kehadiran kapal penelitian China di ZEE 200 mil Filipinah telah menjadi titik pahit antar kedua negara sejak lama.

        Kesepakatan ilmiah 10 tahun Manila dengan Amerika Serikat telah disepakati sejak tahun lalu.

        Kesepakatan ini menjadikan Manila dapat melakukan penelitian bersama Amerika Serikat di perairan yang disebut 'warisan negara Asia Tenggara, dan mata pencaharian bagi jutaan warga di negara mereka'.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: