Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geli! Kapal Perang India Mogok, Aksi Pamer ke China Gagal

        Geli! Kapal Perang India Mogok, Aksi Pamer ke China Gagal Kredit Foto: Reuters/Danish Ismail
        Warta Ekonomi, Washington -

        Upaya Amerika Serikat untuk menekan China melalui berbagai operasi militer terus berlangsung. Yang terbaru Amerika menggelar latihan perang besar-besaran di Samudera Hindia bersama sekutu Asia, India.

        Latihan perang digelar di perairan gerbang masuk menuju jalur pelayaran ekonomi terbesar dunia, Selat Malaka. Tepatnya di Perairan Andaman dan Nicobar.

        Baca Juga: Gak Terima Militer India Dapat Kekuatan Rusia, Reaksi China...

        Tak tanggung-tanggung, Amerika mengerahkan Kapal Induk USS Nimitz, kapal yang digadang-gadang paling besar di dunia.

        Dalam operasi yang dinamai Nimitz Carier Strike Group, USS Nimitz didamping kapal penjelajah rudal berpemandu kelas Ticonderoga, USS Princeton (CG 59) dan kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh Burke USS Sterett (DDG 104) dan USS Ralph Johnson (DDG 114).

        Militer India juga mengerahkan armada Angkatan Laut yang hebat-hebat.

        Melalui siaran resmi, US Navy pada Kamis (23/7/2020) bahkan memamerkan operasi militer itu melalui serangkaian foto. Namun, di balik semua itu ada peristiwa menggelikan sekaligus memalukan, dalam upaya pamer kekuatan militer, Kapal Perang Militer India malah mogok.

        Kapal yang mogok itu ialah LCU 57, kapal pengangkut tank kebanggaan India yang dirilis 2016.

        Kapal itu mogok akibat mengalami kandas di dekat Pulau Andaman Kecil, sekitar 7 kilometer dari lokasi latihan perang.

        Militer India sudah berusaha memperbaiki kapal itu dan menariknya dengan berbagai cara. Truk dan alat berat telah dikerahkan. Tapi upaya itu gagal dan hingga saat ini kapal masih berada di tempatnya semula.

        Latihan perang Amerika dan India sebenarnya bukan kegiatan biasa. Sebab jauh-jauh hari kegiatan ini sudah terprediksi akan dilangsungkan kedua pihak.

        Tujuan utamanya sebenarnya adalah sebagai propaganda, psywar dan tekanan keras Amerika untuk menggencet China.

        Andaman dan Nicobar diketahui merupakan pintu gerbang masuk menuju ke Jalur Sutera, Selat Malaka. Perairan ekonomi terpadat dunia yang selama ini menjadi jalur utama kapal-kapal dagang dan tanker minyak impor China dari Teluk dan Mediterania.

        Nah, kehadiran militer Amerika di gerbang masuk Selat Malaka ini tentu saja membuat posisi China semakin terkepung. Karena Amerika dan sekutunya juga telah menguasai Indo-Pasifik dengan menggelar latihan perang bersama.

        Sebenarnya jika Amerika bersekutu dengan India dan nekat memblokade Andaman dan Nicobar, China masih memiliki kemampuan untuk menghadapi mereka. 

        Sebab, China memiliki pangkalan militer di Djibouti yang terletak di tanduk Benua Afrika. Bahkan China sudah menyiapkan kapal selam nuklir dan kapal induk di pangkalan militer itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: