Juara Serie A 2019/2020 Juventus memecat pelatih Maurizio Sarri setelah bekerja selama satu musim. Tersingkirnya Juventus di babak 16 besar Liga Champions 2019/2020, Jumat (7/8/2020) menjadi pemicu.
Keputusan pemecatan Sarri dibuat dalam pertemuan darurat, Sabtu sore waktu lokal antara Presiden Andrea Agnelli, direktur, dan pelatih.
"Juventus Football Club mengumumkan bahwa Maurizio Sarri telah dibebastugaskan dari jabatannya sebagai pelatih Tim Utama," bunyi pernyataan itu.
"Klub berterima kasih kepada pelatih karena telah menulis halaman baru dalam sejarah Juventus dengan kemenangan kejuaraan kesembilan berturut-turut, puncak dari perjalanan pribadi yang membawanya mendaki semua divisi sepak bola Italia."
Pelatih berusia 61 tahun itu memenangkan trofi Italia pertama dalam kariernya, gelar Serie A kesembilan berturut-turut Juventus, tetapi hanya unggul satu poin dari Inter Milan. Permainan Juventus di tangan Sarri tidak menampilkan sepak bola atraktif seperti yang diharapkan.
Posisinya sudah goyah setelah kalah di Piala Super Italia dari Lazio pada Desember 2019, lalu di Final Coppa Italia dari Napoli pada Juni 2020.
Tersingkirnya Liga Champions tadi malam dari Olympique Lyon menjadi pukulan terakhir. Juventus tersingkir dengan gol tandang setelah kekalahan 0-1 di leg pertama dan kemenangan 2-1 di leg kedua.
Sarri meninggalkan pekerjaannya di Juve setelah hanya 51 pertandingan kompetitif, dengan 34 kemenangan, delapan imbang, dan sembilan kekalahan. Timnya mencetak 100 gol dan kebobolan 55, dengan rata-rata 2,16 poin per pertandingan.
Sarri menghabiskan sebagian besar kariernya di liga amatir, setelah bergabung dengan olahraga tersebut di usia lanjut setelah berhenti dari pekerjaannya di perbankan.
Dia meraih ketenaran di Serie A bersama Empoli mulai 2012-2015, kemudian tampil mengesankan dengan gaya "Sarriball" di Napoli dari 2015-2018, dan memenangkan trofi Liga Europa di Chelsea.
Dia telah terikat kontrak di Juventus hingga Juni 2022, tetapi diberhentikan hanya satu musim dalam masa jabatannya. Juventus mengumpulkan 83 poin Serie A musim ini, lebih sedikit dari musim lainnya selama kemenangan beruntun sembilan tahun ini, dan kebobolan 43 gol dalam 38 putaran.
Bianconeri mencetak 76 gol, lebih sedikit dari Atalanta, Inter, Lazio, dan bahkan Roma yang berada di urutan kelima.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: