Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Sputnik V?

        Apa Itu Sputnik V? Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sputnik V adalah vaksin corona yang diklaim Rusia telah ditemukan. Namun, masih banyak pro dan kontra mengenai vaksin yang seakan muncul tiba-tiba ini. Meski demikian, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa vaksin yang ditemukan negaranya efektif dan aman. Vaksin tersebut juga telah didaftarkan secara resmi ke perizinan negara.

        Vaksin tersebut dikatakan telah dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia yang berbasis di Moscow. Sputnik V sendiri adalah vektor virus.

        Baca Juga: Batch Pertama Vaksin Rusia Akan Rilis dalam Dua Pekan

        Sputnik V menggunakan virus lain untuk membawa DNA respons imun yang dibutuhkan ke dalam sel. Vaksin juga dikenal dengan nama Gam-COVID-Vac. Para ilmuwan Moskow di Gamaleya Institute menggunakan metode pengujian ala militer untuk mempercepat evaluasi klinis.

        Sputnik V mirip dengan vaksin yang dikembangkan CanSino asal China. Sementara Vaksin CanSino masih dalam uji klinis lanjutan.

        Telah Disuntikkan ke Putri Vladimir Putin

        Lebih lanjut, Putin mengatakan bahwa vaksin ini telah diberikan kepada salah satu dari putrinya, entah Maria atau Katerina. Namun, Putin mengatakan bahwa putrinya memiliki suhu 38 derajat celcius saat menerima suntikan vaksin pertama dan kemudian turun menjadi lebih dari 37 derajat pada hari berikutnya.

        Setelah suntikan kedua, dia kembali mengalami sedikit peningkatan suhu, tapi kemudian berakhir normal. Salah satu putrinya itu menyatakan dirinya merasa sehat dan memiliki jumlah antibodi yang tinggi.

        Otoritas Rusia mengungkapkan nantinya pekerja medis, guru, dan masyarakat dari kelompok berisiko akan mendapatkan vaksinasi pertama. Namun, banyak ilmuan yang skeptis terkait keputusan Rusia yang mendaftarkan vaksin disaat belum masuk ke uji klinis ke- III.

        Baca Juga: Rusia Saja Sudah Siap Suntikan Vaksin ke Warganya

        Tahapan uji klinis ke- III adalah proses terakhir pengujian keamanan vaksin yang melibatkan ribuan orang dan banyak orang. Kepala dari Pendanaan Investasi Langsung Rusia mengatakan bahwa uji coba tahap III baru dimulai Rabu (12/8/2020) dengan melibatkan 2.000 lebih relawan. Uji akhir tersebut juga akan dilakukan dengan Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, dan negara lainnya.

        Meski demikian, Rusia mengklaim telah menerima permintaan dari 20 negara untuk memproduksi 1 miliar dosis vaksin Sputnik V.

        Salah satunya Filipina di mana Presiden Rodrigo Duterte menyatakan akan berpartisipasi dalam uji coba vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Rusia. Selain itu juga negara di Amerika Latin, Timur Tengah juga sudah menyatakan minatnya untuk membeli vaksin.

        Vaksin Sputnik V Diragukan WHO

        Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa Sputnik V baru melakukan uji klinis tahap I/II yang dimulai pada 17 Juni lalu dengan jumlah peserta hanya 38 orang. Namun, masih belum ada rilis dari hasil uji klinis tahap awal itu.

        Saat ini WHO sedang mengontak regulator kesehatan Rusia untuk mendapatkan informasi terkait vaksin Sputnik V.

        Meski demikian, Rusia membantah keraguan-keraguan tersebut dengan mengklaim bahwa pihaknya sudah mengembangkan vaksin virus corona dalam enam tahun terakhir terutama untuk penyakit MERS. Sehingga, menurut Rusia, wajar bila pengembangannya lebih cepat.

        Sejauh ini, WHO mencatat ada 168 vaksin corona yang dikembangkan di dunia. Dengan 28 diantaranya ada yang telah memasuki beragam fase pengujian, dan enam diantaranya memasuki fase III uji coba.

        Juru bicara WHO menegaskan bahwa: "Mempercepat kemajuan bukan berarti mengorbankan keselamatan." 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: