Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nasib Kontestasi Politik di Pilkada Sumatera Barat Gegara Puan

        Nasib Kontestasi Politik di Pilkada Sumatera Barat Gegara Puan Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi -

        Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani berdampak pada kontestasi politik Pemilihan Gubernur Di Sumatera Barat (Sumbar). 

        PKB dan PDIP sempat berkoalisi mengusung bakal pasangan calon GubernurWakil Gubernur, Mulyadi-Ali Mukhni. Ternyata umur koalisi itu hanya sehari. PKB keluar dari koalisi.

        PKB mencabut dukungan kepada pasangan Mulyadi-Ali Mukhni. Lantas sehari berikutnya, dukungan PKB dialihkan ke pasangan calon (paslon) Irjen Fakhrizal-Genius Umar. 

        Ketua DPW PKB Sumbar, Febby Dt Bangso mengatakan, pihaknya terpaksa mengalihkan sikap politik di Pilgub Sumbar. 

        Perubahan sikap politik itu atas desakan tokoh masyarakat dan niniak mamak.  “Situasi tidak memungkinkan kita bersama (PDIP) dalam pilgub ini,” ujar Febby Dt Bangso seperti dikutip dari JawaPos. com, kemarin. 

        Di Pilgub Sumbar, PDIP mengusung paslon Mulyadi-Ali Mukhni. Paslon itu awalnya diusung Demokrat dan PAN. 

        Lantas, PDIP pun ikut bergabung dan mengusung Mulyadi-Ali Mukhni. Pada hari sama, PKB pun menyerahkan rekomendasi mendukung Mulyadi-Ali Mukhni. 

        Surat rekomendasi itu diserahkan Ketua DPP PKB, Abdul Halim Iskandar. Dengan Demokrat, PAN, PDIP dan PKB, terdapat 26 kursi DPRD untuk mengusung Mulyadi-Ali Mukhni. 

        Sementara syarat minimal partai bisa mengusung paslon hanya 13 kursi. Pada Kamis (3/9) malam, PKB keluar dari koalisi dan menyerahkan surat rekomendasi dukungan untuk pasangan Irjen Fakhrizal-Genius Umar. 

        Rekomendasi itu diserahkan juga oleh Ketua DPP PKB, Abdul Halim Iskandar dan disaksikan Ketua DPW PKB Sumbar, Febby Dt Bangso. Itu artinya, ada tiga parpol (Nasdem, Golkar dan PKB) yang mengusung pasangan Irjen Fakhrizal-Genius Umur. 

        “Surat rekomendasi sebelumnya kami cabut. Jadi DPP mengeluarkan tiga SK (Surat Keputusan). Pertama, SK untuk Mulyadi-Ali Mukhni. Kedua, SK mencabut dukungan terhadap Mulyadi-Ali Mukhni. Ketiga, SK rekomendasi untuk mengusung Irjen Fakhrizal-Genius Umar,” kata Febby. 

        Febby mengakui, perubahan dukungan politik ini tidak terlepas dari gaduhnya pernyataan Puan Maharani. Alhasil masyarakat Sumbar marah dan kecewa. 

        “Jangan ragukan Pancasila masyarakat Sumbar. Dari Sumbar ini terlahir banyak pendiri bangsa dan konseptor Pancasila,” tandasnya. 

        Sebelumnya, Puan mengungkapkan harapannya agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila. 

        Sementara, paslon Fachrizal Genius sebelumnya nyaris tidak bisa maju karena kuota kursi DPRD sudah terkunci karena PKB semula mengusung paslon Mulyadi-Ali Mukhni. 

        Sedangkan Irjen Fakhrizal Genius Umar hanya memiliki modal dukungan Golkar dan Nasdem dengan total 11 kursi. Mereka kurang 2 kursi lagi.

        Irjen Fakhrizal adalah perwira tinggi Mabes Polri, mantan Kapolda Sumbar. Genius Umar adalah wali kota Pariaman. Irjen Fakhrizal mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan dan dukungan partai yang tergabung di Poros Baru, para tokoh masyarakat, tokoh adat, alim ulama serta caliak pandai dan relawan.

         “Terus terang, banyak tantangan kami hadapi bersama Pak Genius yang orangnya cerdas dan punya rekam jejak baik. Alhamdulillah, partai koalisi Poros Baru semuanya menerima kami mendaftar dan memberikan dukungan untuk maju di Pilgub Sumbar,” ungkapnya. 

        Sementara, PKS berkoalisi dengan PPP dan mengusung kader sendiri, Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah yang berpasangan dengan Audy Joinaldi. Mahyeldi membenarkan sudah ada SK penunjukkan dirinya berpasangan dengan pengusaha Audy Joinaldy di Pilgub Sumbar 2020. 

        Sedangkan, Partai Gerindra sudah lebih dulu mendeklarasikan paslon Nasrul Abit-Indra Catri sebagai balon Gubernur Wakil Gubernur Sumbar 2020.

        Diketahui, Nasrul Abit adalah Wagub Sumbar. Sedangkan Indra Catri, Bupati Agam. Nasrul Abit menjelaskan, Gerindra bisa lebih dulu mengumumkan paslonnya karena memiliki 14 kursi di DPRD Sumbar. Kepercayaan itu diberikan untuk dirinya dan Indra Catri. 

        “Terima kasih kepada Ketua Umum Pak Prabowo, Sekjen Pak Muzani yang sudah mempercayai kami untuk maju di Pilgub. Juga terima kasih kepada Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade yang juga memberikan dukungan kepada kami,” ujar Nasrul. 

        Dengan konstalasi politik ini, itu artinya ada 4 poros paslon akan bertarung di Pilgub Sumbar 2020.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: