Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        3 Perusahaan Teknologi Ini Berujung Bangkrut, Padahal Dulu Tenar!

        3 Perusahaan Teknologi Ini Berujung Bangkrut, Padahal Dulu Tenar! Kredit Foto: Indianexpress.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ada sejumlah perusahaan teknologi raksasa yang pada akhirnya 'kalah' dan pergi dari pasarnya masing-masing alias gulung tikar. Padahal, awalnya tak ada yang mengira deretan perusahaan itu akan bangkrut.

        Deretan perusahaan teknologi besar itu bangkrut karena berbagai faktor, termasuk kalah dalam berinovasi sehingga produknya tak lagi relevan seiring dengan berkembangnya era saat ini.

        Lalu, siapa sajakah perusahaan itu? Berikut ini daftarnya!

        Baca Juga: Habis Kena Sanksi Baru Amerika, Huawei 'Terancam' di Polandia

        Baca Juga: Startup Story: RoomMe, Sudah Gandeng 10 Ribu Indekos di 12 Kota

        1. Nokia

        Pernahkah Anda menggunakan ponsel Nokia? Jika iya, maka kita sama. Pada 2000-an awal, ponsel Nokia merupakan ponsel pilihan konsumen.

        Sayang sekali, ketidakwaspadaan Nokia terhadap kehadiran Android membuatnya mengalami kesulitan. Kini, dominasi Nokia sudah jauh tergeser oleh Android. Belum lagi, ada juga pemain besar lain seperti Apple.

        2. Yahoo

        Yahoo pernah berada di puncak kejayaan berkat bisnis surel dan mesin pencarian. Perusahaan itu mengklaim punya setengah miliar kunjungan tiap bulan.

        Namun nahas, perusahaan yang berdiri pada 1994 itu mesti tutup karena inovasi Google. Akhirnya, pada 25 Juni 2016, Yahoo menjual bisnis ke Verizon, operator telekomunikasi di AS.

        3. Kodak

        Perusahaan yang berdiri pada 1888 itu awalnya punya kekuatan di sektor kamera untuk beberapa dekade. Namun, pada akhirnya perusahaan itu kalah oleh inovasi.

        Hadirnya kamera digital dan perkembangan kamera ponsel pintar membuat Kodak mengalami kesulitan. Pada akhirnya, kabarnya Kodak pindah haluan ke sektor produksi obat dengan dana pinjaman Rp11,2 triliun dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: