Pemerintah menyampaikan hasil penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara Retail seri 13 (SR-013) mencapai Rp25,65 triliiun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, menegaskan bahwa hasil penjualan tersebut melampaui target pemerintah untuk pembiayaan di tengah ketidakpastian kondisi pasar keuangan akibat wabah virus corona yang melanda Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Rilis Sukuk SR013 Berkupon 6,05% sampai 23 September
Luky mengatakan bahwa sukuk ritel seri SR013 kali ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2020 sebagai underlying assets.
"Pemerintah menentukan setelmen SR013 akan dilaksanakan pada 30 September 2020 dan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2020," kata Luky di Jakarta, Senin (28/9/2020).
Seiring dengan diterbitkannya SR013, total pemerintah telah menyerap dana sebesar Rp58,39 triliun dari empat instrumen SBN ritel, yakni SBR009, SR012, ORI017, dan SR013.
PT Bank Central Asia Tbk mencatatkan realisasi penjualan tertinggi sebesar Rp4,09triliun. Sementara untukĀ bank syariah diraih oleh Bank Syariah Mandiri sebesar Rp436,60miliar. Berikutnya, perusahaan efek diraih oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebesar Rp156,39 miliar dan kategori fintech diraih oleh PT Bareksa Portal Investasi sebesar Rp61,68 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum