Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        WHO Gandeng Bill Gates Siapkan Rapid Test Murah untuk Negara Miskin

        WHO Gandeng Bill Gates Siapkan Rapid Test Murah untuk Negara Miskin Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggandeng miliarder filantropi Bill Gates untuk membantu ketersediaan alat pengujian cepat atau rapid test guna membantu 133 negara miskin. Hal ini dilakukan karena pandemi virus corona yang terus menyebar di seluruh dunia.

        Langkah ini dilakukan WHO untuk melacak infeksi dan menahan penyebaran, serta menutup kesenjangan dengan negara kaya. Dilansir dari Reuters di Jakarta, Kamis (1/10/20) Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pabrikan Abbott ABT.N dan SD Biosensor telah sepakat bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk memproduksi 120 juta alat tes diagnostik Covid-19 cepat yang baru, portabel dan mudah digunakan ini.

        Baca Juga: Bill Gates Prediksi Para Pekerja Bakal Tetap WFH Meski Pandemi Usai

        Alat ini dijanjikan akan tersedia dalam jangka waktu enam bulan. Tedros mengatakan pada konferensi pers di Jenewa bahwa alat tes tersebut saat ini dihargai maksimal USD5 (Rp75 ribu) dan bisa lebih murah lagi.

        "Ini akan memungkinkan perluasan pengujian, terutama di daerah yang sulit dijangkau yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau petugas kesehatan yang cukup terlatih untuk melakukan pengujian. Ini adalah tambahan penting untuk kapasitas pengujian dan terutama penting di area transmisi tinggi," kata Tedros.

        Tak hanya Bill Gates, organisasi Foundation for Innovative New Diagnostics (FIND) yang berbasis di Jenewa juga turut ikut andil. CEO Catherin Boehme mengatakan kesepakatan itu adalah "tonggak utama" karena saat ini merupakan hal yang mendesak untuk meningkatkan pengujian di negara-negara miskin.

        "Ini adalah garis pertahanan pertama kita, penting bagi negara-negara untuk melacak dan mengisolasi untuk menghentikan penyebaran virus," katanya.

        Ia mengungkap saat ini pihaknya memiliki dua tes berkualitas tinggi. Alat yang pertama dalam rangkaian yang sedang dikembangkan dan dinilai oleh WHO untuk daftar penggunaan darurat.

        Untuk diketahui, tes antigen ini tidak memerlukan laboratorium. Hasilnya dapat diandalkan dan bisa diketahui hanya dalam kurun waktu 15 menit bahkan disebutkan persis seperti tes kehamilan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: