Penceramah Sugik Nur Rahardja (Gus Nur) dilaporkan ke pihak Kepolisian lantaran dianggap menghina Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam video di akun YouTube, Refly Harun, Gus Nur mengibaratkan NU sebagai kendaraan yang sopir dan kernetya mabuk, sementara isi kendaraan tersebut komunis dan liberal. Baca Juga: Bukan yang Pertama Singgung NU, Gus Nur Pernah Divonis 1,5 Tahun Penjara
Terkait itu, Kuasa Hukum Gus Nur, Andry Ermawan mengatakan bahwa kliennya telah mengambil ancang-ancang untuk menghadapi laporan NU yang dilayangkan oleh Aliansi Santri Jember.
"Gus Nur sudah menghubungi saya untuk laporan dari rekan-reakan Banser NU di sana (Jemeber)," katanya, seperti dilansir, Rabu (21/10/2020). Baca Juga: Berani Tanggung Risiko! Gus Nur di Depan Refly Harun Sebut Rezim Jokowi Laknatullah
Lanjutnya, ia mengatakan pihaknya bersama bantuan hukum Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, atau kelompok besutan Imam Besar Habib Rizieq Shihab siap mendampingi kasus Gus Nur.
"Tim advokasi Gus Nur dan bantuan hukum FPI Jatim siap mendampingi Gus Nur," lanjutnya.
Sebelumnya, Aliansi Santri Jember melaporkan Gus NUr karena dianggap menghina NU. Gus Nur dinilai melanggar Pasal 45 A ayat 2 UU ITE lantaran menyampaikan pernyataan kontroversi di channel YouTube ahli hukum dan tata negara Refly Harun.
Diketahui, dalam Youtube tersebut, Gus Nur menyebut bahwa NU telah mengalami perubahan 180 derajat pada era rezim Jokowi. Ia mengibaratkan NU adalah bus yang memiliki ketidakberesan pada sopir, kernet, dan penumpangnya.
"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur.
"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," sebut Gus Nur.
Karena itu, perbedaan situasi dalam NU yang ia kenal tersebut, Gus Nur mengaku dirinya kemudian turun dari 'bus'.
"Selama ini saya enggak ada setahu saya ngerokok, minum, campur. Nah pusing lah saya, turun lah," lanjut dia.
Selain menyoroti masalah internal dalam tubuh NU, Gus Nur juga menyentil sejumlah tokoh dan kiai NU yang keluar masuk Istana.
"Tiba-tiba saya juga berontak. Ada kiai yang saya hormati keluar masuk Istana, keluar masuk ranah kekuasaan, udah main duit, money politics. Lah ini kan berontak," ujar Gus Nur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil