Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Realisasi Anggaran Belanja Kementerian PUPR Mencapai 68%

        Realisasi Anggaran Belanja Kementerian PUPR Mencapai 68% Kredit Foto: PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR, seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata, rumah MBR dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi sektor riil untuk tetap bertahan dan tumbuh pada masa pandemi Covid-19.

        Tercatat hingga 1 November 2020, dari total pagu anggaran tahun 2020 sebesar Rp87,76 triliun, telah terealisasi penyerapan anggaran program sebesar Rp59,47 triliun atau 68%. 

        "Pada masa pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan akibat dari turunnya investasi, demikian juga ekspor impor, sehingga untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, pemerintah mengandalkan belanja APBN untuk pembangunan infrastruktur," kata Menteri Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Hingga Oktober, Program Sejuta Rumah Teralisasi 601.637 Unit 

        Total anggaran tahun 2020 sebesar Rp87,76 triliun terdiri dari program reguler sebesar Rp75,44 miliar dan program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp12,32 triliun. Program tersebut di antaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya.

        Khusus untuk program PKT dengan target penerima manfaat sebesar 638.990 orang. Hingga awal November 2020, realisasi PKT telah mencapai Rp10,80 triliun atau sebesar 87,7% dengan jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 630.990 orang atau sekitar 98,7%.

        Dari total sebanyak 16 program PKT, secara keseluruhan 11 program telah mendekati tuntas, meliputi Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Operasi dan Pemeliharaan (OP) Air Tanah & Air Baku, OP Irigasi dan Rawa, Tugas Pembantuan OP Irigasi dan Rawa, Revitalisasi Drainase Jalan, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), serta Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya.

        Di samping itu, juga dialokasikan anggaran sebesar Rp1,36 triliun untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berupa perluasan Program Padat Karya berupa revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 km dengan anggaran Rp1 triliun dan pembelian produk rakyat berupa material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 ton sebesar Rp200 milar, modular Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) sebanyak 5.495 unit senilai Rp125,6 miliar, Modular Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN) 272 unit senilai Rp5 miliar, kemudian pembelian produk rakyat seperti Big Gun Sprinkler, Tandon Air, dan Biodegester.

        Selain itu, untuk mendukung peningkatan konektivitas, dialokasikan anggaran untuk pembelian karet petani sebanyak 11.338 ton senilai Rp120 miliar dan pembelian Resin Ester 790,42 ton sebesar Rp25 miliar.

        Hingga saat ini total realisasi penyerapan untuk pembelian produk rakyat hingga saat ini adalah 57,7% senilai Rp281 miliar dari total pagu Rp487,8 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: