Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perusahaan Properti Milik Bakrie Gigit Jari: Untung Triliunan Amblas, Ujung-Ujungnya Rugi!

        Perusahaan Properti Milik Bakrie Gigit Jari: Untung Triliunan Amblas, Ujung-Ujungnya Rugi! Kredit Foto: Officespace.co.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) akhirnya melaporkan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada Desember tahun 2019. Dalam laporan tersebut, Bakrieland mencetak kerugian sebesar Rp715,45 miliar per Desember 2019. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan Desember 2018 lalu, di mana Bakrieland mencetak keuntungan sebesar Rp2,75 triliun.

        Amblasnya keuntungan hingga akhirnya berujung merugi terjadi ketika pendapatan yang dikantongi Bakrieland terpangkas dari tahun ke tahun. Bakrieland mencatat, pendapatan bersih anjlok 10,84% dari Rp1,09 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp977,55 miliar pada Desember 2019.  Baca Juga: Salim Group Ketiban Durian Runtuh! Keuntungan Duo Indofood Gak Main-Main Gedenya!

        Pada saat yang bersamaan, sejumlah pos beban mengalami pembengkakan yang akhirnya memangkas keuntungan perusahaan milik Bakrie Group ini. Misalnya saja, beban penjualan membengkak dari Rp40,84 miliar pada Desember 2018 menjadi Rp46,72 miliar pada Desember 2019. Beban umum dan administrasi juga ikut membesar, yakni dari yang sebelumnya Rp466,99 miliar menjadi Rp490,76 miliar. Baca Juga: Ramai-Ramai Bangkit dari Kubur, Ternyata Begini Nasib 9 Saham Konglomerasi Bakrie Group

        Tak sampai di sana, Bakrieland juga mencatat beban bunga dan keuangan menjadi lebih besar, yakni dari angka Rp157,96 miliar menjadi Rp169,16 miliar. Hal yang sama juga tercatat untuk rugi atas pembatalan penjualan unit apartemen dan rumah dari sebelumnya Rp7,52 miliar menjadi Rp8,93 miliar. 

        Kinerja keuangan kian negatif ketika Bakrieland membukukan laba atas divestasi saham entitas anak yang lebih rendah, yakni dari Rp224,82 miliar menjadi Rp5,41 miliar. Laba atas penjualan dan penghapusan aset tetap dan properti investasi juga terpangkas signifikan, yakni dari Rp11,76 miliar menjadi Rp35,04 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: