Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Susul Inggris, Vaksinasi Massal untuk Warga AS Dimulai

        Susul Inggris, Vaksinasi Massal untuk Warga AS Dimulai Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
        Warta Ekonomi, Washington -

        Menyusul Inggris, Pemerintah Amerika Serikat (AS) rencananya akan melakukan vaksinasi Covid-19 massal pada Senin (14/12/2020) waktu setempat. Langkah ini diharapkan bisa menghentikan pandemi yang telah menewaskan 300 ribu orang di negeri Paman Sam itu.

        Sabtu (12/12/2020) waktu setempat, pemerintah AS telah mengeluarkan izin untuk melakukan vaksinasi massal demi mengakhiri pandemi. Vaksin Pfizer telah dikirimkan ke 150 pusat distribusi di seluruh wilayah AS.

        Baca Juga: 51 Juta Rakyat Brasil Segera Disuntik Vaksin Cuma-Cuma, Sayang Bukan Indonesia

        Jenderal Gustave Perna, yang memimpin pencarian vaksin, menyampaikan, proses distribusi vaksin melibatkan perusahaan swasta. Menurutnya, vaksinasi memberikan harapan baru AS. apalagi, masyarakat terinfeksi Covid-19 terus meningkat. Rencananya, vaksin akan diprioritaskan untuk petugas kesehatan dan penghuni panti jompo.

        Perna membandingkan upaya distribusi vaksin dengan D-Day, serangan militer pimpinan AS yang mengubah gelombang perang Dunia II. kata perna, D-Day adalah awal dari akhir. Dan saat ini, begitulah posisi AS.

        “Meski akan membutuhkan waktu berbulanbulan dan ketekunan, keberanian, serta kekuatan untuk akhirnya mencapai kemenangan,” ujarnya.

        Dora Mills, Kepala Petugas Peningkatan Kesehatan mengungkapkan, Maine Health, jaringan 12 Rumah Sakit (RS) yang berbasis di Portland, berencana melakukan vaksinasi pertama. Jumlah vaksin yang dikirim ke RS itu sekitar 2.000 vaksin.

        Prioritasnya diberikan pada dokter, perawat, dan lainnya yang merawat pasien Covid-19.“Hampir sulit bagiku untuk membicarakannya tanpa menangis. Vaksin ini memberi kita secercah cahaya di ujung terowongan,” ucap Mills.

        Proses pengiriman vaksin pertama dari pabrik manufaktur Pfizer di Kalamazoo, negara Bagian Michigan, menggunakan truk. Dan, kemudian diterbangkan ke hub regional di seluruh negeri. Distributor medis Mckesson dan farmasi, termasuk CVS dan Riteaid, juga terlibat dalam peluncuran awal dan vaksinasi di panti jompo.

        Namun, distribusi vaksin itu menghadapi sejumlah tantangan. Sebab, vaksin harus disimpan dalam suhu sangat rendah. Sekitar minus 70 derajat Celcius. Pfizer telah mengembangkan kontainer pengiriman yang menggunakan dry ice. Serta, sensor berkemampuan melakukan pelacakan agar memastikannya tetap dingin. Lokasi distribusi mayoritas adalah RS besar dan fasilitas lain, yang mampu memenuhi persyaratan penyimpanan sangat dingin tersebut.

        Perna menambahkan, dalam tiga pekan, vaksin harus dikirim ke semua lokasi vaksinasi.“Vaksin itu dijadwalkan tiba Senin (14/12/2020). Sehingga petugas kesehatan dapat menerima suntik an dan mulai memberikannya,” terang Perna.

        Pekerja di Sistem RS Mount Sinai di New York melakukan uji coba pekan ini untuk mempersiapkan pengiriman mereka. Susan Mashni, wakil apoteker di Rumah Sakit Mount Sinai menyebut, tidak banyak orang yang divaksinasi untuk pandemi besar seperti ini. “Jadi, kami ingin memastikan bahwa kami melakukannya dengan benar,” ujar Mashni.

        Badan pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drugs Agency/FDA) mengesahkan penggunaan darurat vaksin pada Jumat malam (11/12) waktu setempat. Langkah tersebut dinilai tergesa-gesa. karena biasanya, vaksin diedarkan setelah penelitian yang bertahuntahun.namun FDA menemukan bahwa vaksin itu sangat efektif tanpa efek samping fatal.

        Regulator AS bekerja selama berbulan-bulan untuk menekankan ketelitian dan independensi peninjauan mereka. Meski pemerintahan pimpinan presiden Donald Trump menekan badan tersebut sampai pengumuman akhir.

        Seorang pejabat tinggi gedung putih bahkan mengancam akan mencopot kepala FDA Stephen Hahn jika keputusan tidak dikeluarkan sebelum hari Sabtu (12/12) waktu setempat.

        Kekhawatiran terhadap vaksinasi berkembang. tapi Hahn memastikan, pihaknya membuat keputusan berdasarkan sains dan data. “Kami bekerja dengan cepat karena urgensi pandemi ini. Bukan karena tekanan eksternal lainnya,” ujar Hahn.

        Adanya terkait pengguna yang bereaksi terhadap penerima vaksin Covid-19 Pfizer di Inggris, FDA angkat bicara. Lembaga itu mengatakan, vaksin itu aman untuk keba nyakan orang AS.

        Direktur vaksin FDA Peter Marks mengatakan, badan tersebut akan dengan hatihati melacak setiap laporan reaksi alergi di AS. pekan depan, FDA akan meninjau vaksin dari Moderna dan national Institutes of Health yang juga efektif seperti suntikan Pfizer.

        Pekan lalu, pemerintahan Trump mengatakan telah membeli 100 juta lebih dosis vaksin itu. Sebelumnya, sudah 100 juta yang dipesan.Otoritas AS berpendapat, bahwa pesanan saat ini ditambah yang ada, akan cukup untuk meng akomodasi setiap warga AS yang ingin divaksinasi pada akhir kuartal kedua 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: