Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nama Dudung Abdurachman Meredup Digantikan Fadil Imran, Meski Begitu...

        Nama Dudung Abdurachman Meredup Digantikan Fadil Imran, Meski Begitu... Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan/rwa.
        Warta Ekonomi -

        Dalam beberapa hari terakhir, pamor Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman agak meredup. Dia kalah bersinar dibanding Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang sedang naik daun. Meski begitu, Dudung tak merasa disaingi Fadil.

        Nama Dudung sempat melambung pertengahan November lalu berkat aksinya mencopoti baliho Rizieq Shihab. Banyak pihak memujinya. Dari kalangan politisi sampai warganet.

        Baca Juga: Dipenjara Bareng Teroris Kelas Kakap, Rizieq Shihab Dapat Perlakuan Berbeda

        Markas Kodam Jaya di Cililitan, Jakarta Timur, sampai penuh dengan karangan bunga. Bahkan, ada yang menggadang-gadang Dudung pantas menjadi Panglima TNI. Namun, beberapa hari terakhir, nama Dudung "tenggelam". Digantikan dengan Fadil, yang tampil berani menindak Rizieq Shihab.

        Fadil juga mendapat banyak pujian atas sikap jantannya menjalani pemeriksaan Komnas HAM atas kasus penembakan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI).

        Meski begitu, Dudung tak terlihat merasa tersaingi Fadil. Dia justru terus berkolaborasi dan bekerja bareng untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di Ibu Kota. Kemarin, keduanya bareng-bareng berkunjung ke Markas Batalyon Infanteri Mekanis 201, di Jalan Raya Bogor, Gandaria, Jakarta Timur. Keduanya terlihat kompak.

        Keduanya tiba di lokasi pukul 09.00 WIB. Di lokasi, keduanya bersama rombongan memasuki GOR Wira Yudha untuk bertemu dengan para prajurit TNI Yonif 201 pukul 10.00 WIB.

        "Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda. Tentunya ini menggambarkan bahwa TNI-Polri sangat solid," ujar Dudung.

        Menurut Dudung, kunjungan Fadil ke Markas Batalyon Infanteri Mekanis 201 sangat baik. "Kapolda datang ke sini ingin menengok anak-anaknya juga di sini. Ini prajurit-prajurit anaknya Kapolda juga. Begitu juga Kepolisian, itu anak-anaknya saya. Jadi sama saja," ujarnya.

        Baca Juga: Jenderal Dudung Ikut Nongol di Konpers Insiden Penembakan Laskar FPI, Begini Pembelaannya

        Dudung memastikan, TNI siap membantu Kepolisian dalam melaksanakan tugas. Utamanya keamanan di DKI Jakarta.

        "Kami akan sepenuh mengerahkan segala macam tenaga dan upaya untuk membantu Kepolisian dalam melaksanakan tugas-tugas keamanan di wilayah Jakarta ini," janji Dudung.

        Dudung pun memastikan, TNI dan Polri selalu bersinergi. Saling kunjungan juga akan terus dilakukan.

        "TNI Polri ke mana-mana akan bersama- sama. Ini pun akan saya lakukan ke satuan-satuan dari Polri. Beberapa minggu yang lalu saya sudah ke Brimob, dan saya akan lakukan ke satuan-satuan yang lain," sambungnya.

        Baca Juga: Meningkat, Puluhan Anggota TNI dan Warga Donor Plasma Konvalesen

        Bagi Dudung, TNI dan Polri bagai saudara. "TNI dan Polri adalah saudara kembar yang tidak bisa dipisahkan," terangnya.

        Dudung mengaku sempat geram dengan ucapan tokoh agama yang hanya mendukung TNI namun tidak dengan Polri. Menurut Dudung, ucapan tokoh agama itu yang ingin memecah persatuan TNI dan Polri.

        "Yang seperti ini langsung saya respons dengan tegas. Tokoh agama semacam inilah yang mau pecah belah persatuan TNI-Polri. Saya tidak akan terpengaruh sedikitpun oleh hasutan maupun tekanan dari luar," jelas mantan Gubernur Akmil itu.

        Fadil mengamini. Mantan Kapolda Jawa Timur ini memastikan pihaknya akan terus menjaga kesolidan hubungan TNI-Polri. Kunjungannya ke Markas Batalyon Infanteri Mekanis 201 juga bertujuan untuk menjaga kesolidan tersebut.

        "Jaga soliditas TNI-Polri. Jakarta adalah rumah kita. Yang sudah dibangun oleh nenek moyang kita, dipertahankan oleh orang tua kita. Sekarang ini wajib kita jaga dan pelihara," ucap Fadil.

        Pengamat militer Susaningtyas Nefo Kertapati mengapresiasi kekompakan antara Dudung dan Fadil. Menurutnya, kinerja TNI dan Polri memang harus saling berkesinambungan dan melengkapi.

        "Bila ada overlapping kewenangan bukan untuk dipertentangkan, tetapi seharusnya sebagai modal untuk semakin sinergi," ucap Nuning, sapaan akrab Susaningtyas.

        Dia menilai, Dudung dan Fadil tidak ada yang merasa tersaingi. Keduanya kompak menjaga keutuhan Ibu Kota dari segala aksi perusuh. Hal itu perlu untuk mempererat sinergitas dan interoperabilitas yang baik.

        "Itu adalah sebuah keniscayaan. Bukan sekadar popularitas belaka tentunya," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: