Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketua KPK Bongkar Rahasia Ada Istri Menteri yang Ngeluh Tabungannya Gak Bertambah

        Ketua KPK Bongkar Rahasia Ada Istri Menteri yang Ngeluh Tabungannya Gak Bertambah Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengingatkan kepada seluruh kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah (pemda) agar tidak menghabis-habiskan anggaran di akhir tahun.

        "Bulan Desember ini mudah-mudahan tidak ada cerita bahwa Desember itu habis-habiskan anggaran, mohon tidak ada cerita itu, kenapa? Bulan Desember ini minimal setidak-tidaknya ada empat kejadian yang bersejarah," ujar Firli, di Jakarta, Senin (21/12).

        Hal tersebut dikatakannya saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Penanganan Pengaduan Tindak Pidana Korupsi di Gedung KPK, yang juga dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju.

        Baca Juga: KPK Gak Gentar Meskipun Gibran Anak Presiden

        "Yang pertama adalah 9 Desember yang kita peringati sebagai Hari Antikorupsi Sedunia. KPK sebagai leading sector membuat surat kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah supaya melakukan kegiatan dalam rangka Hari Antikorupsi Sedunia itu tanggal 9 Desember. Satu hari setelah itu ada lagi hari yang lain, yaitu 10 Desember, Hari Hak Asasi Manusia," kata Firli.

        Kemudian pada Desember ini, lanjut dia, juga diperingati Hari Ibu.

        "Kenapa Hari Hak Asasi Manusia, Hari Antikorupsi Sedunia, Hari Ibu, itu erat kaitannya dan memiliki andil besar dalam peradaban bangsa, andil besar dalam pemberantasan korupsi. Kalau ibu-ibu bertanya dengan apa yang dihasilkan para suami yang dibawa ke rumah, apakah ini sah tidak sah tentu tidak akan terjadi korupsi," tuturnya.

        Firli pun lantas menceritakan sebuah fenomena soal istri yang suaminya tertangkap akibat kasus korupsi di mana hasil korupsinya itu justru dinikmati oleh istri yang lain. "Ada juga yang terbalik fenomena sekarang, hasil korupsi tidak kembali kepada istri apalagi istri pertama tetapi terdistribusi kepada nomor 2, nomor 3, dan 4 dan lain-lain.

        Saya pernah bertanya dengan istri yang suaminya tertangkap kasus korupsi, dia bilang sama saya 'Pak Firli, saya sejak dulu tidak bertambah tabungan saya pak, walaupun suami saya sudah sampai jabatan menteri'. Saya jadi bertanya berarti uangnya ke mana? saya tidak mau bertanya lebih lanjut," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: