Bantuan Sosial Tunai (BST) akan tetap ada pada 2021, guna mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi. Kementerian Sosial (Kemensos) pun akan langsung menyalurkan bantuan secara tunai.
Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta untuk jajaran di Kemensos memastikan bansos dapat salur serentak seluruh Indonesia. Nantinya, bansos itu akan dicairkan pada awal Januari 2021.
Berikut fakta-fakta yang terkait bansos tunai dan bantuan yang akan diberikan di 2021, dikutip dari Okezone, Sabtu (2/1/2021).
Baca Juga: Bansos Rp110 Triliun Cair Bulan Januari, Jokowi: Jangan Ada Potongan dalam Bentuk Apapun
Baca Juga: Tahun Baru, Yang Lain di Rumah Saja Biar Risma yang Liburan ke Bonbin
1. Bansos Sembako Jadi BLT Diantar Langsung ke Penerima
Pemerintah mengubah bantuan sosial (bansos) untuk warga Jabodetabek dari sembako menjadi uang tunai sebesar Rp300.000 perbulan. Bantuan khusus penanganan Covid-19 ini akan diberikan mulai Januari hingga April 2021 dan akan disalurkan lewat PT Pos ke rumah penerima.
"Untuk wilayah Jabodetabek yang tahun ini menggunakan skema sembako, akan diubah menjadi bantuan langsung tunai yang nanti akan diantar oleh tenaga dari PT Pos ke rumah, jadi enggak perlu datang ke kantor pos, takut kerumunan," ucap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
2. Cair Awal Januari 2021
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pihaknya akan meneruskan tiga program bansos, yakni Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Tunai (BST). Nantinya, ketiga bansos tersebut akan dicairkan pada awal Januari 2021.
"Sesuai dengan instruksi Bapak Presiden, minggu pertama bulan Januari bantuan ini sudah bisa diberikan kepada penerima manfaat (KPM),” kata Risma dalam keterangan tertulis, Kamis (31/12/2020)
3. 3 Jenis Bansos yang Cair
Ada 3 jenis bansos yang akan dicaikan awal Januari 2020. Pertama, program Kartu Sembako/BPNT akan menjangkau 18,8 juta KPM dengan indeks Rp200 ribu/bulan/KPM, salur Januari-Desember 2021.
Kedua, Bansos Tunai (BST) tahun 2021 menjangkau 10 juta KPM di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek. Penyalurnya adalah PT. Pos dengan indeks bantuan Rp300 ribu/KPM selama 4 bulan yaitu Januari, Februari, Maret, dan April.
Ketiga, bansos PKH tahun 2021 ada 10 juta penerima manfaat dan penyalurnya adalah Bank Himbara. Penerima manfaat harus memenuhi komponen di antaranya ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, dan lanjut usia.
4. Anggaran Bansos
Program pangan non tunai atau program sembako dianggarkan Rp42,5 triliun dengan sasaran 18,8 juta keluarga. Bantuan diberikan Rp200 ribu per bulan per keluarga. Bantuan ini pun disalurkan mulai Januari hingga Desember.
Bantuan Sosial Tunai (BST) dianggarkan Rp12 triliun dengan sasaran 10 juta keluarga. Bantuan ini diberikan sebesar Rp300 ribu per keluarga.
Program Keluarga Harapan dianggarkan Rp28,7 triliun untuk diberikan kepada 10 juta keluarga. Program ini disalurkan dalam empat tahap, Januari, April, Juli dan Oktober melalui Bank Himbara.
5. Larangan Bansos Dibelikan Rokok
Risma menegaskan, larangan membeli rokok memakai uang bansos merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemerintah akan bersikap tegas jika terjadi penyalaghunaan pembelanjaan uang bansos.
"Kami akan bicarakan kalau itu terjadi, maka kami akan melakukan evaluasi untuk penerima bantuan. Karena sekali lagi, jangan sampai penerima bantuan ini untuk kesehatan namun kemudian ada masalah karena digunakan untuk rokok," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna