Aksi vandalisme pada proyek tol langit atau Palapa Ring Timur masih terus berlanjut hingga 2021. PT Palapa Timur Telematika (PTT) menjadi korban pengerusakan dan pembakaran yang dilakukan oleh kelompok orang tidak dikenal mengakibatkan kerugian besar dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Papua.
“Terjadinya aksi vandalisme pada proyek Palapa Ring Timur menyebabkan jaringan pada wilayah sekitar mengalami penurunan. Selain itu, Pemerintah dan PTT sedang melakukan proses pemulihan terhadap tower yang rusak. Namun, dipastikan akan memakan waktu serta mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk bahan dan material, biaya transportasi logistik pun diharapkan yang tercepat sehingga tidak murah, serta tambahan biaya pekerja. Ini belum lagi kalau menghitung kerugian yang diakibatkan kehilangan pendapatan selama beberapa waktu kedepan,” kata Widodo Yuli Prasetyo GM Operation PT. Palapa Timur Telematika, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: PUPR Teken Kontrak 982 Paket Infrastruktur Senilai Rp12,5 Triliun
Pada 3 Januari 2021, Tower B4 dan B5 Palapa Ring Timur yang terletak di Ilaga mengalami insiden pembakaran oleh kelompok tidak dikenal. Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian karena seluruh perangkat pada kedua tower tersebut habis terbakar.
Imbas dari kerusakan yang dialami oleh perangkat tower B4 dan B5, jaringan konektivitas Ilaga mengalami penurunan sehingga perlu menggunakan cadangan dari konektivitas dari kota lain.
Pada tahun 2020 pun proyek Palapa Ring Timur juga mengalami beberapa insiden pengerusakan oleh kelompok orang tidak bertanggung jawab. Seperti pada Maret 2020, tower Project B2 dengan ketinggian 62 meter mengalami insiden roboh dan terbakar.
Kejadian ini mengakibatkan kerusaan pada semua perangkat tower seperti radio microwave outdoor termasuk antena, ODU, kabel dan aksesoris. Selain itu, Leg tower juga ditemukan rusak dengan bekas gergaji pada kedua sisi, solar panel dan win turbin dibongkar, serta genset dan perangkat radio microwave indoor dibakar.
“PTT sebenarnya telah melakukan usaha-usaha yang signifikan untuk menjaga keamanan aset dan infrastruktur. Kami memasang CCTV untuk pengawasan, pagar listrik, serta membangun pos TNI di area itu. Cuma bagaimanapun lokasi titik site terletak di wilayah pegunungan tinggi yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat serta jarak tempuh yang jauh dan tidak berada di lingkungan pemukiman warga, membuat kami hanya dapat melakukan patroli secara berkala," kata Herald Napitupulu Project Manager PT. Palapa Timur Telematika.
Dengan berbagai aksi vandalisme yang terjadi pada proyek Palapa Ring Timur sepanjang tahun 2020 hingga 2021, PTT perlu membangun kembali setiap tower yang dibakar oleh pihak tersebut. Letak tower yang berada di pegunungan dengan ketinggian 3000 hingga 4000 mdpl serta cuaca yang ekstrim membuat distribusi materi untuk proses pemulihan tower membutuhkan upaya ekstra.
Pihak Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dan PTT juga terus melakukan upaya penyelidikan motif terhadap kelompok-kelompok yang terlibat dalam aksi pengerusakan dan pembakaran pada proyek Palapa Ring Timur ini. Letak aset dan fasilitas PTT yang berada zona merah, membuat proyek Palapa Ring Timur menjadi rawan terhadap aksi vandalisme.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: