Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wujudkan SDM Pertanian Berdaya Saing, Kementan Lakukan PMB Polbangtan dan PEPI

        Wujudkan SDM Pertanian Berdaya Saing, Kementan Lakukan PMB Polbangtan dan PEPI Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian adalah sektor yang sangat penting, terutama dalam menopang kemajuan ekonomi nasional. Untuk itu pertanian harus menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang didukung kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.

        "Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulis, Rabu (27/1/2021)

        Baca Juga: Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Cukup, Dirut RNI Apresiasi Kinerja Jajaran Kementan

        Peningkatan kualitas serta kuantitas SDM pertanian terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dengan membuka kembali Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Politeknik Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Akademik (TA) 2021/2022.

        Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan PMB Politeknik Lingkup Kementan yakni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) serta Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) dilakukan untuk mencetak SDM pertanian unggulan yang mampu menjadi qualified job creators dan qualified job seekers dalam bidang pertanian. 

        “Beberapa perubahan akan dilakukan pada proses seleksi calon mahasiswa baru Polbangtan/PEPI TA 2021/2022 untuk meningkatkan kualitas pendidikan pertanian di lingkup Kementan dan menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru”, ujar Dedi.

        Sementara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti secara teknis mengatakan bahwa sistem seleksi PMB harus mudah, efisien dan dapat merangkul seluruh Polbangtan dan PEPI. Selain itu perlu menyikapi masih adanya Pandemi Covid 19 maka alur seleksi PMB perlu disesuaikan, namun tetap menekankan tujuan akhirnya adalah menciptakan alumni yang compatible, sesuai harapan Kepala Badan bahwa alumni Polbangtan harus siap menjadi job creator dan qualified job seeker.

        Keberadaan perangkat/sistem aplikasi yang terintegerasi antara Kementan dengan Polbangtan dan PEPI akan memperkuat koordinasi dalam pelaksanaan PMB, selain itu diharapkan sistem tersebut dapat dimanfaatkan berkelanjutkan untuk mendukung program kerja lain yang ada di Kementan khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan.

        “Perubahan itu tidak ada yang mudah, reformasi dan meninggalkan zona nyaman juga pasti sulit, namun tetap harus dilakukan. Kita harus berani melakukan evaluasi pelaksanaan PMB TA 2020/2021 dan kita harus berkomitmen untuk melakukan  perbaikan kriteria dan kuota setiap jalur pendaftaran. Tak hanya itu  pengefektifan proses seleksi mahasiswa baru, peningkatan mutu soal seleksi dengan lebih menerapkan pertanian dalam konsep wirausaha dan diakhiri dengan koordinasi perangkat/sistem aplikasi PMB yang terintegerasi antara Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) dengan Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) pun harus kita lakukan" papar wanita yang akrab disapa Santi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: