Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peranmu Sangat Berarti, Yuk Jangan Ragu Vaksinasi

        Peranmu Sangat Berarti, Yuk Jangan Ragu Vaksinasi Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Vaksinasi tahap kedua sudah berlangsung pada Rabu, 27 Januari 2021 lalu. Presiden Jokowi dan Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 adalah yang termasuk menerima vaksinasi tersebut. Tak seperti yang ditakuti oleh sebagian orang, keduanya mengaku tak mengalami efek samping yang berarti usai dilakukannya vaksinasi.

        Wiku menegaskan, dengan kondisi yang ia alami sendiri usai divaksin, masyarakat diminta tidak lagi meragukan vaksinasi. Sebab, vaksinasi memiliki peran penting untuk menciptakan kekebalan kelompok secara bertahap sehingga pandemi Covid-19 dapat ditekan. Baca Juga: Kurang 75 Juta Dosis, BioNTech Percepat Pengiriman Vaksin ke Uni Eropa

        "Saya tekankan, untuk masyarakat tidak ragu mengikuti proses vaksinasi, karena peran satu orang sangat berarti membentuk kekebalan secara bertahap," tegasnya sepert dilansir pada Selasa, 2 Februari 2021.

        Ia menambahkan, sejumlah pihak kini diprioritaskan untuk menerima vaksin tahap awal, terutama tenaga medis dan golongan lainnya yang rentan terpapar virus. Ia kembali menegaskan, vaksinasi sangat penting dan bermanfaat mengurangi kerentanan terinfeksi, pengembangan gejala penyakit yang parah dan mencegah peluang penularan kepada orang lain. 

        Vaksinasi sebagai salah satu metode mengatasi pandemi adalah upaya yang harus dikuatkan demi mencapai tujuan utama yaitu kekebalan komunitas atau herd immunity . Kekebalan komunitas ini adalah kondisi dimana sebagian besar populasi akan menjadi imun atau kebal dari terpapar penyakit menular. Dan kondisi ini secara tidak langsung atau memberi herd effect kepada yang tidak imun. 

        World Health Organization (WHO) pun menyatakan kekebalan komunitas dicapai melalui vaksinasi dan bukan dengan membiarkan penyakit menyebar secara tidak terkendali. Karena penularan tanpa kendali dapat menyebabkan kematian, padahal penularan kasus dapat dicegah salah satunya dengan kekebalan komunitas. 

        Karenanya, dalam mencapai kekebalan komunitas, terdapat beberapa faktor yang berperan. Yaitu tingkat penularan penyakit, efektifitas vaksin, kecepatan dalam mencapai ambang batas cakupan populasi yang harus divaksinasi dan lama imunitas bertahan.

        "Khususnya terkait cakupan vaksinasi, ambang batas orang yang harus tervaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas berada di rentang. 60 - 70 persen dari total populasi di suatu wilayah," ungkapnya. 

        Meski demikian, perlu diketahui bahwa estimasi tersebut bersifat dinamis. Karena sangat bergantung pada laju infeksi suatu penyakit.

        "Oleh karena itu tercapainya kekebalan komunitas sangat bergantung pada kita. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan pencapaian kekebalan komunitas," pungkasnya lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: