Dinamika pandemi Covid-19 membuat kondisi perekonomian berbagai negara di dunia kian tertekan. Proses vaksinasi yang sekarang dilaksanakan oleh pemerintah di berbagai negara dibayangi oleh varian baru virus Covid-19. Upaya pemulihan ekonomi harus tetap berdampingan dengan upaya menekan angka sebaran virus, mengingat kedua elemen tersebut tidak dapat terpisah satu sama lain dalam upaya stabilitas ekonomi.
Dalam diskusi bersama Ikatan Alumni Universitas Indonesia atau ILUNI UI, Direktur Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa krisis ekonomi karena pandemi Covid-19 tercatat menjadi yang paling parah sejak Perang Dunia II, dimana dampaknya bahkan bisa dirasakan sampai sepuluh tahun mendatang, khususnya bagi negara-negara berkembang.
Baca Juga: The Big Four, Holding BUMN Ambisi Kuasai Pasar Baterai Kendaraan Listrik
Sementara itu, Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin mengatakan, pentingnya peranan semua pihak untuk mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki dalam upaya memulihkan ekonomi nasional. Bersama dengan Bank Kalsel, beliau menggerakkan sinergi ‘Merah - Putih’, sebagai bentuk inisiatif mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Sinergi ‘Merah - Putih’ adalah sebuah sinergi antara BUMN dengan BUMD, dalam hal ini dimulai oleh Bank Kalsel, dengan tujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi tiap daerah yang akhirnya berdampak pada ekonomi nasional. Bank Kalsel telah mulai bersilaturahmi dengan Perum PPD, PT Taspen (Persero), PT. Krakatau Steel (Persero), dan PT Pos Indonesia (Persero),” kata Agus dalam keterangan pers, Selasa (2/2/2021).
Agus menuturkan, sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah yang juga memiliki jaringan ke seluruh daerah di Kalimantan Selatan, Bank Kalsel ingin mengajak berbagai BUMN untuk turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.
"Misalnya, Perum PPD yang mungkin bisa turut berperan dalam membangun jaringan transportasi di Kalsel atau PT Pos Indonesia yang mungkin bisa mengkombinasikan layanan jasa keuangan dan logistik di berbagai gerai Bank Kalsel maupun PT Pos Indonesia," tuturnya.
“Kolaborasi bisa menjadi kunci pertumbuhan dan pemulihan Kalsel. Masih ada banyak ruang kolaborasi yang bisa dijajaki oleh berbagai BUMN untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Kalsel. Backlog kepemilikan rumah yang mungkin bisa kami sinergikan dengan Perumnas, atau pembangunan infrastruktur Gas Alam Rumah Tangga di Kalimantan Selatan dengan PGN. Bank Kalsel membuka ruang sebesar-besarnya untuk sinergi antara BUMN dan BUMD. Harapannya, segala effort yang kita lakukan membuat dampak Covid-19 dapat diminimalisir,” tutur Agus.
Bank Kalsel sebagai bank daerah, tentunya akan terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dan daerah. Hal ini terus dikumandangkan dan diwujudkan sebagai bentuk komitmen untuk mendukung program daerah dalam upayanya untuk peningkatan ekonomi daerah. Sesuai tagline "Setia Melayani, Melaju Bersama", Bank Kalsel senantiasa untuk selalu memberikan yang terbaik serta menjadi mitra bagi masyarakat untuk berkembang bersama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq