Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wanti-wanti Dampak Panjang Bom Gereja, Begini 5 Sikap Tokoh Lintas Agama Papua

        Wanti-wanti Dampak Panjang Bom Gereja, Begini 5 Sikap Tokoh Lintas Agama Papua Kredit Foto: Antara/Abriawan Abhe
        Warta Ekonomi, Jayapura -

        Menyikapi kasus bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, dan aksi teror di Mabes Polri, tokoh lintas agama Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua menyampaikan pernyataan sikap.

        Pernyataan sikap ini berlangsung di kediaman Ketua FKUB Papua Pdt. Lipiyus Biniluk, yang turut dihadiri Ketua MUI Provinsi Papua KH. Saiful Islam Al Payage, dan beberapa tokoh agama lain.

        Baca Juga: Kapolri Ungkap Sosok Otak Utama di Balik Pemboman Gereja Makassar

        Termasuk Wakapolda Papua Brigjen Pol. Dr. Eko Rudi Sudrato, Danlanud Silas Papare Marsma TNI Budi Achmadi, dan beberapa tokoh lain.

        Dibacakan KH. Saiful Islam Al Payage, tokoh lintas agama menyampaikan 5 poin pernyataan sikap.

        Pertama, kami mengutuk keras dan mengecam setiap aksi terorisme bom bunuh diri.

        Kedua, kami mengimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Provinsi Papua untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.

        Ketiga, kami bertekad menjadi yang terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk terus merawat kerukunan beragama demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa.

        Keempat, kami mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di provinsi papua untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu sara, intoleransi, radikalisme dan terorisme.

        Kelima, agar terorisme dan radikalisme tidak berkembang di Indonesia, kami mengharapkan agar pemerintah melakukan seleksi atas sekte-sekte atau bidat-bidat yang ada serta menindak tegas lembaga yang tidak sesuai dengan hukum perundang-undangan yang berlaku.

        Ketua FKUB Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk memberi apresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia dimana begitu terjadi ledakan di makasar beberapa hari lalu, langsung bisa mengungkap aktor dibalik aksi yang tidak manusiawi tersebut.

        "Saya percaya kemampuan TNI-Polri sanggup untuk mengatasi aksi terorisme di negeri ini dan tentu hal ini didukung oleh semua tokoh lintas agama. Khusunya di Papua, kita semua sudah sepakat jika ada indikasi keberadaan kelompok atau oknum radikalisme dan terorisme tersebut maka semua komponen ini akan ambil sikap dalam hal ini akan dipulangkan diatas tanah ini," kata Pdt. Lipiyus.

        Sementara Ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage tegas mendukung penuh pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dibalik peristiwa terorisme termasuk unsur-unsur yang terlibat.

        Dia juga tegas menyebut, pelaku teror bom bunuh diri tidak ada kaitannya dengan ajaran agama Islam. Bahkan, MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa faham radikalisme haram.

        "Dalam ajaran Islam tidak boleh menghilangakan nyawa orang yang tidak berdosa apalagi menghancurkan ibadah orang lain, karena nilai inti dalam Islam adalah membawa rahmat bagi seluruh alam dan menyampaikan Islam yang penuh damai dan juga toleransi tinggi," tegasnya.

        Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Eko Rudi Sudarto menegaskan, masyarakat diminta untuk peduli terhadap lingkungannya masing-masing.

        "Istilahnya harus bisa jadi polisi untuk diri sendiri, yang artinya harus peka terhadap situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing. Jika ada yang mencurigakan segera laporkan kepada aparat setempat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tegas Wakapolda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: