Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memberikan pelatihan UMKM digital bagi Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Sekretaris Utama BP2MI Tatang Budie Utama Razak mengatakan pelatihan diberikan agar Purna PMI dapat memiliki keterampilan untuk berwirausaha, khususnya dalam memasarkan produknya secara digital. Baca Juga: BP2MI Teken Kerja Sama dengan Pemda Talaud dan PT Takumi Koba Indonesia
"Pelatihan yang digelar merupakan salah satu tugas BP2MI untuk meningkatkan kapasitas para PMI di sektor ekonomi," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (6/4/2021).
Dia menyebutkan dengan adanya pelatihan literasi digital, usaha para purna PMI akan berkembang dan sekaligus meningkatkan taraf perekonomian. Sehingga para purna PMI tidak berfikir untuk bekerja kembali di luar negeri. Baca Juga: Komisi IX Dukung Kenaikan Anggaran, Dorong Kepala BP2MI Bertemu Presiden Jokowi
"Kita tahu digital online itu punya kekuatan yang luar biasa untuk memasarkan produk-produk mereka,” ungkapnya.
Dia berharap PMI tidak pernah berpikir lagi menjadi pekerja migran di luar negeri, apalagi secara non prosedural. Pasalnya, mereka sudah mempunyai keterampilan berusaha di dalam negeri.
“Secara prosedural saja mungkin mereka sudah tidak perlu lagi, karena memang sudah memiliki kemampuan di negerinya sendiri,” jelasnya.
Tatang menambahkan pelatihan peningkatan kapasitas juga diberikan kepada para calon PMI. Mengingat pada masa pandemi saat ini, hampir 80 persen, negara menutup sementara, artinya tidak menerima pekerja migran.
"Banyak negara yang menutup sementara. Sehingga dampaknya langsung kepada calon PMI tidak bisa berangkat. Ini juga merupakan salah satu upaya pemberdayaan. Mereka diberikan pelatihan, nantinya mereka menjadi wirausaha,” jelasnya.
“Ditengah-tengah pandemi Covid ini saya rasa sangat tepat, kita dorong para PMI untuk bisa terus berusaha. Bukan hanya survive, namun juga betul-betul maju,“ tambahnya.
Selain itu, BP2MI juga menjalin kerja sama dengan pihak terkait. Bukan hanya memberikan pelatihan saja, namun juga diharapkan kerjasama dengan pihak ke tiga untuk memberikan bantuan permodalan. Mengingat kekuatan UMKM, yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian, khususnya untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi pada masa pandemi maupun pasca pandemi.
“Yang bisa bertahan di tengah pandemi hanya UMKM. Apalagi sekarang para calon PMI maupun purna PMI ini adalah kekuatan UMKM,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil