Mendidih! Adang China, AS Kerahkan Kapal Induk Laut China Selatan
China semakin memperlihatkan eksistensinya di kawasanLaut China Selatan (LCS). Amerika Serikat (AS) merangkul Filipina untuk mencari solusi terhadap situasi tersebut.
Dikutip dari Channel News Asia, kemarin, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Lloyd Austin dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana berbincang melalui telepon. Mereka membahas terkait kerja sama pertahanan antarkedua negara, serta keberadaan kapal milisi China di LCS.
Baca Juga: Membandel di LCS, Taiwan Lempar Ancaman Paksa Tembak Jatuh Drone China
Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan, Austin dan Lorenzana sependapat, keberadaan sejumlah kapal China yang baru-baru ini berada di Whitsun Reef, menuai kecaman dari Filipina. Sementara, China mengklaim keberadaan kapalnya itu untuk menangkap ikan.
Sebelumnya, militer Filipina mengirim pesawat tempur ringanuntuk terbang di atas ratusan kapal China di perairan yang disengketakan di LCS. Filipina mendesak agar China segera menarik armadanya.
Filipina mengatakan, lebih dari 200 kapal China berada di kawasan yang disengketakantersebut. Perahu-perahu itu ditambatkan di Whitsun Reef yang masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif Manila sepanjang 200 mil laut (370,4 kilometer).
Lorenzana mengatakan, pesawat militer Filipina dikirim setiap hari untuk memantau situasi. Menurutnya, militer Filipina juga akan meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di LCS untuk melakukan patroli kedaulatan dan melindungi para nelayan Filipina.
“Kami siap melindungi kedaulatan dan hak kedaulatan kami,” tegas Lorenzana.
Sedangkan Austin mengusulkan kepada Lorenzana beberapa langkah untuk memperdalam kerja sama pertahanan. Termasuk dengan meningkatkan kesadaran situasional dari ancaman di LCS.
“Awal pekan ini kapal induk USS Theodore Roosevelt, serta kapal amfibi USS Makin Island, akan beroperasi di LCS,” ungkapKirby.
Saat ini, AS diketahui tidak memiliki pasukan militer yang berbasis permanen di Filipina. Tapi terkadang, mereka merotasi pasukan ke negara tersebut.
Kehadiran kapal-kapal China di dekat Filipina menjadi salah satu tindakan yang memicu kritik AS. Washington menuduh China mengintimidasi negara-negara kecil di kawasan LCS.
Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, China dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang bersaing di LCS. Ini merupakan rute perdagangan tahunan senilai 3,4 triliun dolar AS atau sekitar Rp 49,6 kuadriliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto