Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Langsung yang Ngomong Jenderal: Palestina Bukan Urusan Indonesia, Kita Lagi Diserang Khilafah!

        Langsung yang Ngomong Jenderal: Palestina Bukan Urusan Indonesia, Kita Lagi Diserang Khilafah! Kredit Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Ketua Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak mengurusi masalah yang terjadi antara Palestina dan Israel. Menurut dia, lebih baik masyarakat Indonesia mengurusi negara sendiri yang kini sedang menghadapi masalah.

        "Palestina dan Israel bukan urusan kita (Indonesia), melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi. Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita," katanya seperti dilansir dari Berita Satu di Jakarta, Rabu (19/5/2021).

        Baca Juga: Ada Anak Penghina Palestina Dikeluarkan Sekolah, FH Ngamuk: Indonesia Makin Dirusak Taliban Pesek

        "Lihatlah negara mereka kini sangat di bawah standar keamanan dan ekonomi. Mengerikan. Nah, penyesalan bukan datang di depan," tambahnya.

        Selain itu, ia juga menyoroti bahwa Indonesia tengah diserang oleh ideologi khilafah. Hal tersebut ia katakan di depan sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967.

        "Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong, dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah," katanya.

        Kemudian ia mengajak masyarakat Indonesia untuk merapatkan barisan membela bangsa sendiri.

        "Ironis sekali orang yang mengritik saya membela Pancasila, demi membela negeri sendiri, tapi dia menggebu-gebu membela Palestina," ungkapnya.

        Pernyataan Hendropriyono ini sekaligus menanggapi informasi bahwa ada mantan politikus yang tidak suka dengan sepak terjangnya yang gigih dalam membela Pancasila dan melawan ideologi asing. Ia mempertanyakan, apakah Indonesia mau menjadi seperti negeri lain yang hancur akibat propaganda kaum yang ingin menghancurkan NKRI dengan mengatasnamakan agama.

        "Saya mohon para sobatku yang tercinta bergandengan tangan dengan saya melawan pikiran penganut ideologi-ideologi asing yang sesat itu," kata Hendropriyono.

        Baca Juga: Gila... Cuma AS yang Nggak Mau Palestina-Israel Berdamai, PBB Sampai Dibikin Mingkem!

        "Mereka orang yang terbawa arus sampai lupa diri, lupa anak, lupa cucu, untuk hari depan mereka," tambahnya.

        Baca Juga: Dewi Tanjung Sentil Ustaz Abdul Somad yang Galang Dana: Jangan Jual Penderitaan Palestina Demi...

        Baca Juga: Jet Tempur Israel Tabrak Kantor Bulan Sabit Merah Qatar

        Baca Juga: "Orang Jawa Makhluk Ciptaan Allah Yang Paling Spesial, Mangkanya Israel Takut"

        Sambungnya, ia juga mengajak untuk melawan narasi orang-orang yang menyebarkan ideologi khilafah dan ideologi lainnya.

        "Lawan. Jangan takut. Jangan juga diam saja. Karena diam berarti melakukan pembiaran. Dan, itu adalah kejahatan juga. Disebut sebagai crime of omission, yakni kejahatan karena membiarkan orang melawan negara, bangsa kita sendiri," tegasnya.

        Hendropriyono mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia harus tetap berdiri di atas Tanah Air sendiri, bukan Tanah Air negara lain.

        "Kita harus tetap berdiri di atas Tanah Air bangsa kita sendiri. Bukan di atas tanah Palestina, bukan Israel, bukan Arab," tandasnya.

        Terkait pernyataan Hendropriyono tersebut, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti, mengaku sangat menyesal. Mu'ti menegaskan, pembukaan UUD 1945 jelas sekali menunjukkan komitmen Indonesia dalam menentang segala bentuk penjajahan dan agresi, serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

        "Saya menyayangkan pernyataan Pak Hendropriyono. Pernyataan beliau tidak mencerminkan sikap seorang negarawan," katanya sebagaimana dikutip dari Republika.

        Mu'ti mengatakan, solidaritas bangsa Indonesia atas nasib bangsa Palestina merupakan bentuk pengamalan amanat konstitusi dan panggilan nurani berdasarkan Pancasila serta ajaran agama yang luhur.

        "Selain itu, Presiden Jokowi juga menyatakan dalam berbagai kesempatan, bagaimana komitmen Pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina sebagai bangsa dan negara yang berdaulat," ujarnya.

        Senada, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan atau biasa dikenal Gus Umar mengaku tak habis pikir dengan pernyataan Hendropriyono.

        "Tidak habis pikir ada tokoh Indonesia yang bilang urusan Palestina bukan urusan Indonesia #SaveGazaFromZionists," katanya seperti dikutip di akun Twitter pribadinya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: