Likuid adalah ketika aktiva memiliki cukup kas atau harta yang mudah dicairkan untuk memenuhi keperluan pengeluaran. Likuid bisa diartikan sebagai aset yang bisa diubah menjadi uang tunai tanpa mengurangi nilainya secara drastis, misalnya uang tunai.
Uang tunai secara universal dianggap sebagai aset paling likuid karena dapat dengan paling cepat dan mudah diubah menjadi aset lain. Aset berwujud, seperti real estat, seni rupa, dan barang koleksi, semuanya relatif tidak likuid.
Baca Juga: Apa Itu LIBOR?
Sementara itu, pasar saham juga termasuk aset likuid. Namun, harga saham yang berubah-ubah dapat menjadi malapetaka ketika saat dijual, harga yang ditawarkan per saham sedang jatuh atau crash.
Aset seperti saham dan obligasi sangat likuid karena dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam beberapa hari. Namun, aset besar seperti properti, pabrik, dan peralatan tidak mudah dikonversi menjadi uang tunai.
Uang tunai adalah aset paling likuid. Aset investasi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dikonversi menjadi uang tunai mungkin termasuk saham preferen atau terbatas, yang biasanya memiliki perjanjian bagaimana dan kapan dapat dijual.
Koin, perangko, seni, dan barang koleksi lainnya kurang likuid dibandingkan uang tunai jika investor menginginkan nilai penuh untuk barang-barang tersebut. Misalnya, jika seorang investor menjual kepada kolektor lain, mereka mungkin mendapatkan nilai penuh jika menunggu pembeli yang tepat. Namun, barang tersebut dapat dijual dengan murah jika dilakukan melalui dealer atau broker jika sangat diperlukan uang tunai.
Tanah, real estat, atau bangunan dianggap aset yang paling tidak likuid karena bisa memakan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk menjualnya.
Sebelum mulai berinvestasi, penting untuk mengingat tingkat likuiditas aset karena mungkin sulit atau memerlukan waktu untuk mencarikan menjadi uang tunai. Selain menjual aset, uang tunai dapat diperoleh dengan meminjam aset. Misalnya, bank meminjamkan uang kepada perusahaan, mengambil aset perusahaan sebagai jaminan untuk melindungi bank dari default. Perusahaan menerima uang tunai tetapi harus membayar kembali jumlah pinjaman awal ditambah bunga kepada bank.
Likuiditas pasar sangat penting jika investor ingin dapat keluar masuk investasi dengan mudah dan lancar. Akibatnya, harus dipastikan terlebih dahulu untuk memantau likuiditas saham, reksa dana, sekuritas, atau pasar keuangan sebelum memasuki salah satu di antaranya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: