Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mendarat di Israel, Utusan Biden Ini Bawa Sejumlah Misi yang Ditawarkan ke Daerah Konflik

        Mendarat di Israel, Utusan Biden Ini Bawa Sejumlah Misi yang Ditawarkan ke Daerah Konflik Kredit Foto: Reuters/Alex Brandon
        Warta Ekonomi, Tel Aviv -

        Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memulai kunjungan Timur Tengahh setibanya di Israel pada Selasa (25/5/2021). Blinken, yang diutus langsung Joe Biden, berusaha untuk meningkatkan gencatan senjata dengan kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza dan membantu mempercepat bantuan kemanusiaan ke daerah Palestina yang hancur.

        Bersamaan dengan misi Blinken, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/5/2021), otoritas Israel mengatakan mereka mengizinkan bahan bakar, obat-obatan dan makanan yang dialokasikan untuk sektor swasta Gaza memasuki wilayah itu untuk pertama kalinya sejak 11 hari permusuhan lintas batas berakhir pada 10 Mei.

        Baca Juga: Dianggap Sempat Tutup Mata, Blinken Terbang ke Timur Tengah Bahas Serangan Israel

        Blinken juga akan mengunjungi Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, Kairo dan Amman, dengan Amerika Serikat menyimpan "setiap harapan dan harapan" gencatan senjata akan terus berlanjut, kata seorang pejabat senior Menlu AS.

        "Fokus utama kami adalah mempertahankan gencatan senjata, mendapatkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkannya," kata pejabat itu, yang berbicara pada Senin (24/5/2021) tanpa menyebut nama. Mesir menengahi gencatan senjata, berkoordinasi dengan AS.

        Blinken, yang akan tetap berada di wilayah itu hingga Kamis (27/5/2021), berencana bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pada Selasa (25/5/2021) malam.

        Sebelumnya, pemerintahan Biden telah dikritik, karena dianggap lepas tangan terhadap kekerasan yang terjadi di Gaza. Bahkan Partai Demokrat di Kongres menuntutnya pemerintah mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Israel.

        Pemerintah AS mengatakan, pihaknya terlibat dalam diplomasi tingkat tinggi untuk mendukung gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Blinken mengatakan bahwa upaya AS yang bergerak di balik layar untuk mendukung gencatan senjata telah tercapai.

        “Presiden Biden yang memimpin upaya ini membuat penilaian bahwa kami dapat menjadi yang paling efektif dalam melakukan itu.  Dan akhirnya, setelah upaya intensif di seluruh pemerintahan ini, kami mencapai tempat yang diinginkan semua orang, yaitu mengakhiri kekerasan," kata Blinken dalam wawancara dengan CNN.

        “Tapi sekarang, seperti yang dikatakan presiden, saya pikir itu adalah kewajiban kita semua untuk mencoba berbelok untuk mulai membangun sesuatu yang lebih positif, dan apa yang dimaksud dengan hati adalah bahwa orang Palestina dan Israel sama-sama harus tahu di zaman mereka di  dan kehidupan sehari-hari hidup ukuran yang sama dari kesempatan, keamanan, martabat,” kata Blinken menambahkan.

        Blinken mengatakan, belum tepat waktunya untuk memulai kembali negosiasi antara Israel dan Palestina. Menurut Blinken, langkah yang harus diambil yaitu inisiatif kemanusiaan  untuk memperbaiki kerusakan dari serangan udara Israel di Gaza. Serangan itu telah menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur sipil.

        “Saya tidak berpikir kita berada di tempat untuk mencapai semacam negosiasi, menurut saya, yang merupakan solusi dua negara, adalah urutan pertama bisnis. Kita harus mulai membangun kembali dengan cara yang konkret dan menawarkan beberapa harapan, prospek, peluang yang tulus dalam kehidupan orang-orang," ujar Blinken.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: