Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Drun, Ojok Ngamuk Baca Ini! Jokowi Sudah Wanti-Wanti: Radikalisme Memang Harus Dibasmi

        Drun, Ojok Ngamuk Baca Ini! Jokowi Sudah Wanti-Wanti: Radikalisme Memang Harus Dibasmi Kredit Foto: Instagram/ferdinand_hutahaean
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Ferdinand Hutahaean merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mewasspadai ekspansi ideologi transaksional radikal.

        Menurut dia, hal tersebutlah yang membuatnya semakin mendukung langkah pemerintah.

        Karena itu, ia pun menyinggung sosok kadrun agar tidak mengamuk membaca pernaytaannya tersebut.  Baca Juga: Ferdinand Dukung Refly Harun Jadi Mendagri, Eh Tapi Nanti Yah! Jika Mas Anies Jadi Presiden...

        "Wanti-wanti Jokowi Waspadai Ekspansi Ideologi Transaksional Radikal. Hal seperti inilah yang membuat saya semakin mendukung pemerintah," cuitnya dalam akun Twitternya, @FerdinandHaean3, seperti dilihat, Jumat (4/6/2021). Baca Juga: PKB Duetin Gus AMI-AHY, Netizen Ingat Jokowi-Imin dan Prabowo-Imin: Langganan Duet Pilpres, Tapi...

        "Radikalisme memang harus dibasmi dari muka bumi pertiwi," sambung dia.

        "Drun, ojok ngamuk-ngamuk baca ini ya!" tukasnya.

        Sebelumnya, Presiden Jokowi saat memimpin upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2021 dari Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa, 1 Juni 2021, menekankan sejumlah tantangan yang dihadapi bangsa untuk menanamkan secara kuat nilai-nilai Pancasila dalam diri masyarakat.

        Menurutnya, upaya ini memang tidak ringan di tengah pesatnya globalisasi, kemajuan teknologi, dan interaksi dunia.

        Menurutnya, di era globalisasi saat ini dan cepatnya interaksi antarbelahan dunia, tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan. Namun, juga menimbulkan berbagai tantangan yang harus diwaspadai, termasuk mengenai ideologi.

        Baca Juga: Aksi Mbak Puan Sangat Tepat, Pancasila Usir Radikalisme dan Terorisme

        "Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antarpandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi," ujar Jokowi.

        Kepala Negara menekankan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah memengaruhi lanskap kontestasi ideologi. Hadirnya revolusi industri 4.0 menimbulkan kemudahan dalam berdialog, dalam berinteraksi, dan dalam berorganisasi menggunakan skala besar lintas negara. Perkembangan konektivitas 5G yang melanda dunia juga membuat interaksi antara berbagai masyarakat juga makin mudah dan cepat.

        "Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideolog-ideolog transnasional radikal untuk merambah ke semua pelosok Indonesia, ke seluruh kalangan, dan ke seluruh usia tidak mengenal lokasi dan waktu," tutur Presiden.

        Bahkan, menurut Presiden, kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal dalam era disrupsi teknologi ini bisa melampaui standar normal.

        Oleh karena itu, Kepala Negara mengingatkan bahwa saat ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Segenap bangsa memerlukan cara-cara baru yang luar biasa, dan mampu mengoptimalkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0.

        "Sekaligus Pancasila harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeindonesiaan," kata Kepala Negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: