Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Orang Terkaya: James Dyson, Penemu Vacuum Cleaner Usai 5.000 Percobaan

        Kisah Orang Terkaya: James Dyson, Penemu Vacuum Cleaner Usai 5.000 Percobaan Kredit Foto: Twitter/verge
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sir James Dyson adalah seorang penemu yang menjadi orang terkaya di dunia. Dyson juga perancang industri, dan pengusaha asal Inggris yang berhasil memproduksi peralatan rumah tangga yang inovatif serta gigih mengembalikan rekayasa dan inovasi teknis agar dihargai tinggi di masyarakat.

        Lahir pada 2 Mei 1947, Dyson sewaktu kecil bersekolah di sekolah bergengsi Gresham di pedesaan Holt, Norfolk Utara. Setelah lulus ia pergi ke London, di mana ia menghadiri Sekolah Seni Byam Shaw selama satu tahun yakni pada 1965 hingga 1966. Setelah itu, ia belajar furnitur dan desain interior di Royal College of Art hingga 1970.

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Tobi Lutke, Anak Putus Sekolah yang Jadi Miliarder Dunia

        Di institusi ini ia diperkenalkan dengan ide kreatif menyatukan teknik dengan desain. Pada tahun 1970 ia pertama kali bekerja untuk Rotork Controls Ltd., Bath, Somerset, di mana ia dan ketua perusahaan Jeremy Fry, merancang dan memproduksi Sea Truck, kapal pendarat fiberglass kecil dan serbaguna untuk digunakan oleh militer.

        Hingga akhirnya pada tahun 1974, Dyson memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri dan memproduksi Ballbarrow, tempat sampah plastik seperti gerobak dorong yang berguling di atas bola, bukan roda.

        Pada tahun 1978, Dyson akhirnya membuat penyedot debu canggih masa kini. Ia awalnya frustasi dengan filter udara yang tersumbat di pabrik Ballbarrow miliknya. Ia pun membangun pengumpul partikel siklon yang mirip dengan perangkat yang digunakan di pabrik industri, seperti penggergajian kayu.

        Dengan mengadaptasi solusi ini ke penyedot debu rumahan, ia bekerja selama lima tahun untuk menguji lebih dari 5.000 prototipe. Akhirnya, ia menemukan hasil yang memuaskan yang bisa menarik udara kotor yang masuk di sekitar wadah silinder.

        Setelah itu, produk vacuum cleaner-nya yang dinamai G-Force dijual ke sebuah perusahaan di Jepang. Di sana, produk tersebut mengalami penjualan yang sukses dan memenangkan hadiah desain pada tahun 1991.

        Pada tahun 1993, Dyson pun membuka pabrik di North Wiltshire, dan dalam waktu dua tahun model Dual Cyclone-nya menjadi penyedot debu terlaris di Inggris, meski harganya jauh lebih tinggi daripada merek pesaing.

        Peralatan Dyson yang elegan dan praktis ini kemudian memenangkan banyak penghargaan desain dan dipamerkan di museum seni dan desain di seluruh dunia. Setelah itu, ia membuat produk lainnya seperti Air Multiplier bladeless fan yang diperkenalkan pada tahun 2009.

        Desain dan kesuksesan komersial Dyson memberikan otoritas Inggris memujinya untuk menghidupkan kembali semangat penemuan di Inggris. Pada tahun 2009 Partai Konservatif mengundang Dyson untuk mengusulkan kebijakan guna mendorong inovasi.

        Hari ini, James Dyson adalah salah satu orang terkaya di dunia. Forbes mencatat, harta kekayaannya mencapai USD9,9 miliar (Rp141 triliun). Dan dia mempekerjakan lebih dari 5.800 insinyur di seluruh dunia. Dyson mengungkap bahwa mereka menginvestasikan sekitar USD10 juta (Rp142 miliar) seminggu dalam pengembangan produk.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: