Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perusahaan Milik Taipan Batu Bara Beli Aset Rp100 Miliar Lebih, Buat Apa?

        Perusahaan Milik Taipan Batu Bara Beli Aset Rp100 Miliar Lebih, Buat Apa? Kredit Foto: Pasardana.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan milik konglomerat batu bara Low Tuck Kwong, yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN), membeli aset senilai Rp100,74 miliar pada 1 Juni 2021. Aset tersebut berupa timbangan dan mesin coal crusher dan coal belt conveyor yang berada di atas Tanah Gunung Sari.

        Low Tuck Kwong yang juga menjabat sebagai Direktur Utama BYAN mengungkapkan, aset tersebut dibeli dari PT indonesia Pratama (PT IP), perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh BYAN. Ia mengatakan, pemmbelian aset dilakukan dalam rangka memperoleh izin dari instansi yang berkaitan. Baca Juga: Emiten Milik Keluarga Kalla Suntik Modal Rp746 Miliar ke Perusahaan Energi, Ternyata Ini Tujuannya!

        "Dalam rangka memperoleh perizinan dari instansi terkait guna pengoperasian terminal khusus atau jetty untuk komoditas batu bara yang berlokasi di Desa Gunung Sari, Kec. Tabang, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur untuk kegiatan usahanya dana juga untuk anak-anak usahanya yang memerlukan fasilitas terminal khusus tersebut," ungkapnya pada Senin, 5 Juli 2021. Baca Juga: Perusahaan Milik Luhut Pandjaitan Dapat Utang US$120 Juta, Dipakai Buat Lunasi Pinjaman

        Ia menambahkan, pengoperasian terminal khusus komoditas batu bara tersebut juga dapat digunakan untuk menunjang kegiatan usaha BYAN dan entitas anak usaha lainnya. 

        "Mengingat bahwa berdasarkan peraturan yang berlaku di bidang perhubungan bahwa terminal khusus yang dimiliki BYAN selalu induk usaha dapat dipakai oleh anak usahanya yang memiliki usaha pokok sejenis," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: