Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Warga Ibu Kota Dengarin Nih! Gubernur Anies Punya Pengumuman Penting, Ini dari Riset Ilmiah...

        Warga Ibu Kota Dengarin Nih! Gubernur Anies Punya Pengumuman Penting, Ini dari Riset Ilmiah... Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka peluang penerapan kartu vaksin Covid-19, untuk berkegiatan di Ibu Kota Jakarta.

        Karena itu, melalui gerakan Gerakan Vaksinasi Merdeka pihaknya akan memasifkan vaksinasi bagi masyarakat Jakarta. Baca Juga: Gara-Gara Ini Anies Baswedan Girang Bukan Kepalang: Semua Atas Izin Allah

        “Kami di Jakarta nanti akan melakukan pembukaan kegiatan dengan mensyaratkan harus mengikuti vaksinasi terlebih dahulu,” ujarnya, Minggu (1/8/2021) kemarin.

        Anies juga menyatakan, Gerakkan Vaksinasi Merdeka di Jakarta akan digelar di 668 titik, dan tersebar di 900 RW. Baca Juga: Bansos di DKI Pakai Beras Premium, Anies Baswedan Dielu-elukan: Pasti Gak Ada yang Dikorupsi

        Menurutnya, hal ini dilakukan agar masyarakat Ibu Kota bisa dengan mudah mendapatkan program vaksinasi.

        “Anda bisa datang dengan mudah. Sehingga teman-teman warga Jakarta bisa mendapatkan vaksinasi dengan mudah,” kata dia.

        Lanjutnya, ia menegaskan bahwa vaksin tidak akan menjamin seseorang tidak terpapar Covid-19. Namun, vaksin menjadi salah satu cara mencegah dan mengurangi risiko terpapar Covid-19.

        Karena itu, vaksinasi Covid-19 harus dilakukan bagi masyarakat. “Vaksin mencegah terjadinya gejala berat apabila tertular, vaksin mengurangi risiko kalau sampai terpapar,” tegasnya. Baca Juga: Di atas Angin dan Tak Tersentuh KPK, Sosok di Belakang Anies Baswedan Terkuak

        Berdasarkan riset ilmiah, Anies menjelaskan vaksin juga mengurangi risiko gejala berat pasa pasien positif Covid-19.

        Karena hal itu, jika dilihat dari yang sudah divaksin, tingkat kematian kasusnya menurun dibandingkan mereka yang belum vaksin.

        “Artinya, mereka yang sudah divaksin risikonya terbukti di lapangan jauh lebih kecil, daripada mereka yang belum divaksin,” papar dia.

        “Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi ini, dari 2,3 persen itu, mereka tidak bergejala atau bergejala ringan,” bebernya.

        “Sementara, dari 4,2 juta orang yang sudah divaksin tersebut, hanya 0,013 persen yang meninggal sesudah terpapar Covid-19, atau sekitar 13 kasus per 100 ribu penduduk,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: