Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger Mantan Sekretaris Umum FPI Munarman Kritis, Cek Faktanya...

        Geger Mantan Sekretaris Umum FPI Munarman Kritis, Cek Faktanya... Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tengah beredar di media sosial YouTube sebuah video yang diunggah oleh akun youtube Pena Istana. Dalam video tersebut diklaim bahwa keadaan Munarman, mantan Sekretaris Umum FPI, kritis.

        Informasi itu diketahui beredar setelah pertama kali diunggah dalam bentuk video oleh kanal YouTube Pena Istana dengan judul, "BERITA HARI INI~MENGENASKAN !! KONDISI MUNARMAN SEKARANG JADI BEGINI" pada 31 Juli 2021.

        Hingga saat artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak 29 ribu kali.

        Berikun narasi yang beredar:

        Baca Juga: Anak Buah Prabowo Tetap Bela Habib Rizieq dan Munarman, Seret Nama Penguasa

        "Berita hari ini~ mengenaskan!! Kondisi Munarman sekarang jadi begini." (Keterangan unggahan)

         "Tak tega melihatnya" Munarman Keritis total. Nasibnya di penjara sungguh memilukan." (Keterangan tumbnail video)

        Lalu benarkah klaim tersebut?

        Setelah dilakukan penelusuran oleh Turnbackhoax.id -- jaringan media Suara.com, informasi pada video yang beredar tersebut tidak benar.

        Melansir seputartangsel.com, klaim yang mengatakan bahwa kondisi kesehatan Munarman kini tengah kritis di penjara adalah tidak benar.

        Faktanya, tidak ada informasi valid terkait hal tersebut.

        Di dalam video berdurasi 10 menit 6 detik itu juga tidak terkandung informasi ataupun narasi seperti apa yang diklaim pada judul.

        Sebagai informasi, Pengacara Munarman, Aziz Yanuar, mengungkapkan bahwa hingga saat ini kliennya yang tengah berada di Rumah Tahanan (Rutan) Mabes Polri masih sulit untuk ditemui.

        Menurutnya, hal itu sebagai dampak dari diterapkannya PPKM level 4 di Jawa-Bali.

        Kesimpulan

        Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks. Video tersebut termasuk ke dalam fabricated content di mana 100 persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: