Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketersediaan Pupuk Minim, Koperasi Ini Olah Tandan Kosong Kelapa Sawit Jadi Pupuk Organik

        Ketersediaan Pupuk Minim, Koperasi Ini Olah Tandan Kosong Kelapa Sawit Jadi Pupuk Organik Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koperasi Produsen Serba Usaha Aliansi Masyarakat Tanjung Pangka (Amata) berhasil mengolah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi pupuk organik. Proses produksi dilakukan dalam skala besar dengan target pasar awal meliputi seluruh wilayah Kabupaten Pasaman Barat.

        Koperasi Produsen Serba Usaha Amata menggandeng UD Pranata Sembada untuk pemasaran pupuk organik tersebut. Penandatanganan kerja sama kedua belah pihak disaksikan langsung Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, beberapa hari lalu.

        Baca Juga: Manfaat Industri Sawit & Gerak Pemerintah Indonesia

        “Terobosan ini merupakan hal yang sangat positif bagi Pasaman Barat. Biasanya tandan kosong sawit hanya jadi sampah. Tapi di tangan pemuda Pasaman Barat, bisa diolah menjadi pupuk yang sangat bermanfaat bagi petani,” kata Hamsuardi, dikutip Koranpagionline.com.

        Hamsuardi berharap, dengan hadirnya produk dari Koperasi Produsen Serba Usaha Amata dapat memenuhi kebutuhan pupuk di Kabupaten Pasaman Barat nantinya. Sudah lama kelangkaan pupuk subsidi dikeluhkan oleh petani karena kuota yang ditetapkan pemerintah pusat sangat terbatas.

        Ketua Koperasi Produsen Serba Usaha Amata, Tamrin, mengatakan, inovasi pemanfaatan TKKS sawit dilakukan sebagai jalan keluar terhadap tingginya permintaan dan kebutuhan pupuk di Pasaman Barat. Kebutuhan pupuk, menurutnya, sangat berbanding terbalik dengan ketersediaan pupuk yang sangat minim saat ini.

        “Melihat kondisi pupuk subsidi yang minim saat ini, kita berharap dengan adanya pupuk organik bisa memenuhi kebutuhan pupuk di Pasaman Barat,” katanya.

        Menurutnya, koperasi tersebut mampu memproduksi 200 ton per bulan sesuai permintaan UD Pranata Sembada. Produksi pupuk saat ini masih berupa abu, namun sudah ada rencana membuat pupuk dalam bentuk butiran dan kemasan yang lebih bagus.

        “Kita berharap kerja sama dengan UD Pranata Sembada bisa berkelanjutan dalam hal pendistribusian pupuk. Kami juga membuka diri bagi perusahaan lainnya untuk bekerja sama dalam penyaluran pupuk,” katanya.

        Ketua UD Pranata Sembada, Suwarso, juga berharap kerja sama itu bisa memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani. “Kami menyambut baik hadirnya pupuk organik ini. Harapan kita nantinya ini akan terjalin kolaborasi yang sangat bermanfaat demi pemenuhan kebutuhan pupuk kepada masyarakat,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: