Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Obat Asam Urat Ini Efektif Mengatasi Covid-19

        Obat Asam Urat Ini Efektif Mengatasi Covid-19 Kredit Foto: Republika
        Warta Ekonomi -

        Obat asam urat yang telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) tampak menunjukkan efektivitas dalam mengatasi infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Hal itu terungkap dari studi terbaru dari University of Georgia (UGA) yang diterbitkan dalam jurnal sains Nature.

        Obat asam urat probenesid memiliki sifat antivirus yang ampuh. Ini menjadikannya sebagai kandidat utama obat oral untuk memerangi Covid-19 sekaligus penyakit virus pernapasan umum dan mematikan lainnya. 

        Baca Juga: Silang Pendapat Rencana Booster Vaksin Covid-19

        Probenesid telah dipasarkan dan digunakan untuk mengobati asam urat dan selama lebih dari 40 tahun. Efek samping penggunaannya minimal bagi pasien.

        "Tetapi, sebenarnya tidak ada yang benar-benar aman dalam melawan Covid-19," kata Ralph Tripp, penulis utama studi dan GRA Eminent Scholar of Vaccine and Therapeutic Studies di UGA's College of Veterinary Medicine, dalam sebuah pernyataan, dilansir Fox News, Rabu (22/9). 

        Menurut Tripp, probenesid bekerja untuk semua virus pernapasan RNA yang diuji, termasuk SARS-CoV-2, RSV, dan coronavirus. Antivirusnya juga bisa melawan semua virus flu yang beredar di musim yang sama.

        Baca Juga: Ngeri! Ini Dampak Kesehatan Turunan yang Parah Akibat Diabetes

        "Intinya, Anda berpotensi mengurangi infeksi dan penyakit menggunakan obat oral yang satu ini," ujar Tripp,

        Probenesid memblokir replikasi virus dan mencegahnya menginfeksi sel individu. Dalam pengujian, UGA mengatakan, obat tersebut bekerja baik sebagai profilaksis sebelum pajanan virus dan sebagai pengobatan pascapajanan, dan mencatat bahwa obat tersebut juga terbukti efektif dalam memerangi RSV secara in vitro.

        "Meskipun obat itu terutama akan digunakan setelah seseorang positif terkena virus, temuan profilaksis berarti orang yang mengetahui dirinya terpapar virus juga dapat menggunakan obat untuk mencegahnya jatuh sakit," jelas Tripp. 

        Sejauh ini, UGA mencatat bahwa terapi Covid-19 yang tersedia hanya remdesivir dan antibodi monoklonal. Namun, yang telah menerima persetujuan federal baru remdesivir.

        "Obat ini telah memperlihatkan efektivitas dalam tingkat tertentu terhadap infeksi virus corona jenis baru, tetapi harganya sangat mahal dan sangat sulit didapat," kata Tripp.

        Pada kenyataannya, menurut Tripp, hanya ada beberapa opsi yang benar-benar dapat digunakan karena pertimbangan biaya, penggunaan infus yang terbatas, dan kurangnya akses.

        UGA membandingkan penggunaan ulang remdesivir untuk melawan Covid-19 dengan kemungkinan penggunaan ulang probenesid dengan pil yang diresepkan dan mengindikasikan bahwa probenesid mungkin juga dapat meningkatkan efektivitas pengobatan lain.

        Para peneliti sedang menyelidiki dosis probenesid yang paling berdampak dalam memerangi SARS-CoV-2. TrippBio dilaporkan akan memulai uji klinis obat tersebut pada akhir tahun.

        Baca Juga: Siklus Menstruasi yang Terganggu Akibat Vaksin Covid-19 Sifatnya Sementara

        Dalam fase uji coba pada hewan, TrippBio menggunakan hamster yang diberikan probenesid untuk melawan SARS-Cov-2 dan flu. Sejauh ini, efek samping yang diketahui dari probenesid termasuk mual, pusing, muntah dan sakit kepala, menurut The Atlanta Journal-Constitution.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: