Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rizal Ramli ke Jokowi: Ibu Kota Baru Betul untuk Rakyat Indonesia atau Beijing Baru?

        Rizal Ramli ke Jokowi: Ibu Kota Baru Betul untuk Rakyat Indonesia atau Beijing Baru? Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi -

        Ekonom Senior Rizal Ramli menyampaikan kritik keras soal rencana pemerintah yang berencana akan memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

        Rizal Ramli pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjelaskan orang-orang yang akan dan mau menetap di ibu kota negara baru di Kalimantan Timur tersebut.

        "Saya mohon maaf, Pak Jokowi tolong jelaskan siapa yang bakal tinggal di ibu kota quote unqoute baru ini. Jadi kita mau bangun ibu kota buat siapa? Apakah betul buat bangsa, rakyat kita? Apa kita persiapkan ini (ibu kota baru) buat Beijing baru?" ujarnya saat berdialog dengan politikus Fadli Zon dan diunggah di channel YouTube Fadli Zon Official sebagaimana dikutip AKURAT.CO, Jakarta, Selasa (5/10/2021).

        Baca Juga: Natalius Pigai Colek Jokowi dan Ganjar, Ferdinand Panggil Polisi

        Bahkan Rizal Ramli meyakini, rakyat, pegawai negeri, hingga pejabat pun enggan pindah untuk menetap dan berdinas di sana."Pejabat dengan gaji pas-pasan masa' mau (pindah ke Kaltim), kecuali pejabat korup," imbuhnya.

        Oleh karena itu, kata dia, pemerintah seharusnya secara matang memetik pelajaran dari negara-negara yang gagal memindahkan ibu kota negaranya. Ia mencontohkan India dan Brazil. Dalam hal ini, Brazil memindahkan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brasilia.

        "Brasilia city, ibu kota lama Rio de Janeiro pindah ke Brasilia city enam jam naik pesawat. Tapi pejabat-pejabat kagak mau pindah ke situ, rakyat, swasta enggak ada yang mau (pindah)," jelasnya.

        "Yang ada mereka tetap di Rio de Janeiro. Brasilia jadi kesempatan pejabat untuk hiburan, habisin SPJ dua minggu di situ. Itu jadi kota simbolik aja," sambungnya.

        Rizal Ramli mengungkapkan, kunci keberhasilan pemindahan ibu kota baru yakni harus dekat dengan ibu kota yang lama. Contohnya, Malaysia yang memindahkan ibu kota dari Kuala Lumpur ke Putrajaya. Lokasinya hanya 25 kilometer di selatan Kuala Lumpur.

        "Pemindahan ibu kota negara ini topik yang sensitif. (Negara) yang pindahkan ibu kota negara di dunia ada banyak ada yang berhasil dan tidak. Yang tidak berhasil kenapa? Karena jaraknya terlalu jauh," pungkasnya.

        Seperti diketahui, pemerintah berencana memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pada April 2021, Suharso telah memastikan lokasi titik Istana Negara untuk calon ibu kota negara baru yang baru berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

        Baca Juga: Orang PDIP Blak-blakan, Ramal Partai Demokrat Bakal Karam: Saya Ketawa Termehek-mehek

        Presiden Joko Widodo juga telah menyerahkan surat presiden (Supres) terkait RUU IKN baru kepada Ketua DPR RI Puan Maharani. Supres tersebut diserahkan oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021).Puan mengatakan, pihak DPR sependapat dengan pemerintah terkait perlunya memindahkan IKN. Menurutnya, sudah banyak negara melakukan langkah yang sama.

        “Pemikiran tentang memindahkan IKN itu sudah pernah juga tercetus atau disampaikan oleh Presiden pertama Bapak Soekarno untuk memindahkan IKN ke tempat yang dianggap lebih baik dan tentu saja bisa bermanfaat dan dapat mensejahterakan masyarakat Indonesia,” ungkap Puan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: