Tokoh Reformasi Amien Rais blak-blakan mengakui bahwa tidak semua agenda reformasi 1998 bisa diwujudkan.
Hal tersebut diungkapkan Amien Rais saat berdialog di video yang tayang di kanal YouTube Karni llyas Club, Jumat (8/10/2021).
Namun, menurut Amien Rais, bahwa reformasi jelas telah membawa perubahan pada jaminan atas hak-hak warga negara.
Baca Juga: Terang Benderang! Alasan Neno Warisman Dkk Hengkang Dari Partai Ummat Dibongkar Sejadi-jadinya
Ini disampaikan Amien Rais yang merespons adanya suara untuk kembali ke UUD 1945 sebelum diamendemen.
"Ada kalangan menganggap reformasi gagal. Repot nasi. UUD menjadi ekonomi pasar tidak ketulungan. NKRI bisa bubar jika tidak dikembalikan ke UUD asli," jelas Amien Rais dikutip GenPI.co, Minggu (10/10).
Amien Rais masih mengingat bahwa agenda reformasi tidaklah tunggal, di antaranya otonomi daerah, menghapus dwifungsi TNI/Polri, penegakan hukum, perbaikan ekonomi dan kebebasan pers.
"Saya melihat dengan rasa syukur, memang agenda itu tidak tercapai, tapi sekarang kita menikmati kebebasan berserikat berkumpul, ekspresi bersuara," jelas Amien Rais.
"Dwi fungsi ABRI sudah kita ganti sehingga ABRI lebih profesional. TNI dikembalikan ke urusan pertahanan dan Polri ke agenda keamanan," sambungnya.
Menurut Amien Rais, bahwa saat ini hasil reformasi paling tampak adalah otonomi daerah.
"Ini adalah hasil reformasi yang kita syukuri. Dulu pusat tidak mau otonomi daerah, semua ditentukan oleh pusat, sehingga pemilihan kepala daerah ada pasangan boneka," pungkas Amien Rais.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: