Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mengkritik cara Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang belakangan terus melancarkan serangan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jamiluddin Ritonga menilai serang Hasto kepada Presiden ke-6 RI benar-benar tak ilmiah dan hanya klaim sepihak.Dia lantas menyarankan Hasto untuk sekolah lagi.
“Sebaiknya Hasto belajar lagi studi komparatif agar tidak lagi sepihak dalam menilai,” kata Jamiluddin ketika dikonfirmasi Minggu (31/10/2021). Baca Juga: Semangat Banget Serang SBY, Eh Hasto PDI-P Malah Disuruh Sekolah Lagi
Bukan baru sekali, serangan yang dilancarkan Hasto kepadaSBY dilakukan berkali-kali, mulai dari menuding adanya kecurangan Pemilu 2009 yang dimenangkan Partai Demokrat hingga membandingkan kinerja Presiden Joko Widodo dengan SBY.
Dimana SBY saat menjabat Kepala Negara disebutnya hanya bisa memimpin rapat tanpa mengambil keputusan dengan cekatan.
“Selayaknya penilaian Hasto dianggap angin lalu saja. Penilaian seperti itu tidak punya dasar nilai ilmiah,” ungkapnya.
Karena itu, lanjut Dosen Universitas Esa Unggul itu, Hasto juga tidak perlu mempermalukan dirinya hanya karena penilaian sepihak terhadap SBY dan Jokowi
“Tentu sangat disayangkan orang sekelas Hasto menilai kinerja SBY dan Jokowi tanpa kriteria jelas dan bahan yang equal,” tandas Jamiluddin.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto membanggakan Presiden Jokowi yang mampu menangani pandemik Covid-19 dengan baik.
Ia menyebut, Jokowi turun ke bawah melihat akar persoalan pokok pandemik Covid-19.
Solusi dicari dari refocussing anggaran, hingga membuat kebijakan penyeimbang antara pembatasan sosial dan pertumbuhan ekonomi.
Hasto pun menilai era Jokowi berbeda dengan pemimpin sebelumnya.
Ia mengatakan, kepemimpinan pemerintahan 10 tahun sebelum Jokowi terlalu banyak rapat namun tak ada keputusan.
Hal tersebut disampaikan Hasto saat membuka webinar Penganggaran Desa Wisata Perancangan Kebijakan Penganggaran Desa Wisata di kantor DPP PDIP, Kamis (21/10/2021).
“Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah,” ujarnya. Baca Juga: Hasto PDIP Ditelanjangi Andi Arief, Masa Lalunya Dibuka Terang Benderang, Ya Ampun
“Kemudian terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan kemudian diambil keputusan di rapat kabinet terbatas,” sambungnya.
“Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan,” lanjut Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti