Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Industri Sawit Berkelanjutan, Apical Group Luncurkan Inisiatif Powered by Palm Oil

        Dukung Industri Sawit Berkelanjutan, Apical Group Luncurkan Inisiatif Powered by Palm Oil Kredit Foto: Imamatul Silfia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Apical Group, perusahaan eksportir minyak kelapa sawit, berkolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan untuk meluncurkan inisiatif minyak sawit berkelanjutan bertajuk "Powered by Palm Oil".

        Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan praktik bisnis berkelanjutan serta mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya minyak kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari.

        "Kami ingin memberi pengetahuan kepada masyarakat bahwa hampir setiap produk yang kita gunakan sehari-hari mengandung minyak sawit. Selain itu, dalam momentum Hari Pahlawan ini, kami berharap generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan minyak sawit berkelanjutan," kata Direktur Apical Group Bernard Riedo dalam Media Gathering: Powered by Palm Oil di Jakarta, Rabu (10/11/2021).

        Baca Juga: Terkait Sawit, Indonesia–Belanda Bentuk Bilateral Economic Commission

        Adapun para pemangku kepentingan yang terlibat dalam inisiatif ini di antaranya The Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO), Gabungan Industri minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), serta sejumlah Key Opinion Leaders (KOL) dari berbagai industri.

        Dalam kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif GIMNI Sahat Sinaga menambahkan kelapa sawit telah menjadi penopang ekspor negara dalam kurun waktu 8 tahun belakangan, selain komoditas batu bara. Tak hanya itu, industri sawit juga berperan dalam penyerapan tenaga kerja  dan menjadi salah satu kontributor dalam devisa negara.

        "Dari total 47 juta ton Crude Palm Oil (CPO) yang diproduksi di Indonesia, 20 juta ton adalah konsumsi dalam negeri dengan rincian 9 juta ton untuk penggunaan biodiesel, 7 juta ton untuk pangan, 2,5 juta ton untuk penggunaan oleokimia, dan sisanya untuk penggunaan lainnya. Karena itu, komoditas sawit penting bagi bangsa ini," ujar Sahat.

        "Maka, solusinya bukan dengan mengganti minyak sawit dengan minyak nabati lainnya, tetapi bagaimana membuat industri sawit ini lebih berkelanjutan dan lebih solid di mata dunia. Dan ini peran besar yang dihadapi oleh generasi muda kita," tandasnya.

        Pandangan tersebut diamini oleh Ketua Riset dan Teknologi APROBI Jummy Bismar Martua Sinaga. Menurutnya, Indonesia lebih maju dalam hal penggunaan energi baru terbarukan, seperti biodiesel, bila dibandingkan negara lain.

        "Kita harus mengoptimalkan minyak sawit sebagai sumber daya yang dimiliki Indonesia. Program B30 juga menyerap lebih dari 1 juta pekerja dan meningkatkan pendapatan petani. Melalui kegiatan ini, APROBI turut berbagi informasi bahwa minyak sawit tidak hanya untuk bahan makanan, tapi juga sumber energi," jelas Jummy.

        Baca Juga: Meskipun Harga Sawit Mahal, Petani di Aceh Ini Tetap Maksimalkan Potensi Kebunnya

        Mengingat potensi kelapa sawit bagi Indonesia, Outreach and Engagement Manager RSPO Indonesia Margareth Naulie Panggabean mengapresiasi inisiatif yang diluncurkan oleh Apical Group guna mendorong industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

        "Kami mendukung Apical untuk terus memproduksi produk turunan dari minyak sawit berkelanjutan sekaligus mengedukasi generasi muda bahwa membeli produk yang menggunakan minyak sawit berkelanjutan dan bersertifikat adalah pilihan terbaik yang dapat Anda lakukan dalam berkontribusi pada industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan," tutur Margareth.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: