Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pak Ridwan Kamil Sedang Pilih-Pilih Partai, Tapi Disarankan Jangan Pilih Demokrat karena....

        Pak Ridwan Kamil Sedang Pilih-Pilih Partai, Tapi Disarankan Jangan Pilih Demokrat karena.... Kredit Foto: Humas Pemprov Jabar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih pikir-pikir akan berlabuh ke partai apa untuk mengusungnya di Pemilu 2024 mendatang.

        Sejumlah partai mulai melirik, salah satunya Demokrat. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menyatakan Partai Demokrat terutama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki hubungan yang baik dengan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

        Baca Juga: Said Aqil Bongkar Kemungkinan Dirinya Maju Jadi Capres 2024, Ternyata...

        Partai berlambang mercy itu juga akan menghormati partai mana pun yang nantinya menjadi pilihan hati dan pilihan politik Kang Emil untuk berlabuh.

        Termasuk jika suatu saat nanti pilihan hatinya jatuh ke Demokrat.

        Pegiat media sosial Denny Siregar punya pandangannya sendiri. Ia meminta Kang Emil tidak gegabah memilih partai. Utamanya Partai Demokrat.

        Kata Denny, peluang nyapres bagi Ridwan Kamil praktis akan tertutup jika gabung ke Partai Demokrat. Pasalnya sudah barang tentu, partai tersebut mengusung ketua umumnya untuk berkontestasi di Pilpres mendatang.

        “Udahlah kang Ridwan Kamil. Semua juga tahu kalau Partai Demokrat gak akan ngangkat Capres lain selain Agus Harimurti Yudhoyono,” celoteh Denny di akun Twitter @DennySiregar7, dikutip Rabu (8/12/2021).

        Ia menilai, Ridwan Kamil hanya akan dimanfaatkan untuk mendongkrak elektabilitas partai.

        “Nama kang Emil cuman dimanfaatkan untuk ngangkat nama Demokrat,” katanya lagi.

        Baca Juga: Sah! Hakim Kabulkan Permohonan Kubu Munarman yang Minta...

        Denny Siregar lantas menyarankan mantan walikota Bandung dua periode itu untuk berlabuh ke NasDem sebagai pilihan politiknya.

        Alasannya jelas, Partai NasDem bukan partai keluarga.

        “Mending masuk NasDem. Mereka bukan partai keluarga,” usulnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: