Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jabar Quick Response Bikin 4.903 Warga Ciamis Tak Lagi Lewati Jembatan Rusak

        Jabar Quick Response Bikin 4.903 Warga Ciamis Tak Lagi Lewati Jembatan Rusak Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Ciamis, Jawa Barat -

        Awal tahun 2022, organisasi kemanusiaan bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jabar Quick Response (JQR) telah berhasil membangun jembatan gantung yang menghubungkan Desa Kertabumi Kecamatan Cijeungjing dan Desa Denasari Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

        Koordinator Kanal Jembatan JQR, Mulla Panggabean, mengatakan, sebelumnya warga di dua desa berpenduduk 4.903 jiwa harus melewati jembatan rusak untuk melewati sungai. 

        Baca Juga: Pemuda Katolik Jabar dan Bawaslu Jabar Jalin Kerjasama Kepemiluan

        “Jembatan ini untukmengakses pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lainnya warga nekat dan bertaruh nyawa ketika menyeberangi sungai dengan lebar sekitar 55 meter itu,” kata Mulla, Jumat (14/1/2022)

        Menurutnya,  pengerjaan jembatan dilaksanakan kurang dari 10 hari. Berkat kerjasama antara warga dengan tim teknis jembatan dapat memotong waktu pembangunan. Selain itu, warga juga akan timbul rasa memiliki, sehingga ke depan turut  merawat jembatan yang dibangun. 

        “Pengerjaan melalui  jasa kontraktor akan lebih lama, kunci kecepatan  adalah partisipasi masyarakat dengan tim teknis pengerjaan, hal ini adalah wujud dari community development yang dilakukan JQR untuk setiap pelaksanaan pembangunan jembatan,“ jelasnya.

        Mulla menambahkan, jembatan gantung merupakan salah satu kanal aduan di JQR. Masyarakat bisa melaporkan ke website jabarq.id atau media sosial JQR jika memiki persoalan terkait kebutuhan akses jembatan gantung untuk mobilisasi keseharian warga.

        “Banyak warga melaporkan soal kebutuhan jembatan gantung di daerahnya karena terputusnya akses ekonomi, pendidikan dan pelayanan lainnya. Maka daripada itu kemudian jadi isu kemanusiaan yang wajib direspon oleh JQR,” ungkapnya.

        Mulla menyebutkan tujuan pembangunan jembatan bukan hanya membangun infrastruktur namun juga etos yang selama ini ada di desa yakni gotong royong. 

        “Jauh hari sebelum pembangunan kami melakukan assesment dan sosialisasi sampai membentuk kelompok kerja sehingga ujungnya bukan hanya membangun infrastuktur tapi juga menghubungkan manusia dengan manusia,” katanya.

        Selain gotong royong dengan warga, JQR juga berkolaborasi dengan pihak swasta Bank Jabar Banten (BJB) dan Vertical Rescue Indonesia (VRI).  JQR sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa pun dan mengajak untuk bersama menuntaskan permasalahan kemanusiaan di Jawa Barat.

        “Sesuai dengan amanat Gubernur Jawa Barat, untuk percepatan menyelesaikan permasalahan kemanusiaan kami harus mengedepankan cara-cara kolaborasi, selama itu urusan kemanusiaan mari kita bersama selesaikan,” jelasnya.

        Salah seorang warga yang juga guru di MI Kertabumi Titin Agutina menyatakan rasa syukurnya, awalnya banyak anak didiknya yang tidak bisa masuk kelas ketika arus sungai tengah deras. Titin telah sangat lama mengharapkan jembatan yang aman untuk dilewati anak didik dan warga lainnya.

        “Mudah-mudahan dengan adanya jembatan ini membawa keberkahan untuk yang membangun juga untuk yang melewatinya” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: