Sekadar Dialog Dinilai Tidak Bisa Buat Ganjar Pranowo Menghentikan Kisruh di Desa Wadas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meminta maaf kepada warga Desa Wadas mendapat penolakan.
Merespons hal itu, Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga memberikan analisisnya.
Menurut Jamiluddin Ritonga, penolakan itu wajar karena substansi persoalan warga setempat adalah menolak tambang di wilayahnya.
"Mereka ingin lahan yang dimiliki dapat digunakan untuk memenuhi kehidupan keluarganya," ujar Jamiluddin Ritonga dilansir dari GenPI.co, Kamis (10/2).
Baca Juga: Desa Wadas Memanas, Peluang Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Terhempas? Pengamat Bilang...
Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu mengatakan, yang dibutuhkan warga adalah pencabutan Surat Keputusan Gubernur yang menjadikan Desa Wadas wilayah tambang.
Oleh karena itu, ajakan berdialog dengan tindakan represif tak dianjurkan.
"Ajakan berdialog tidak akan menyelesaikan masalah warga Desa Wadas," ungkapnya.
Jamiluddin Ritonga menduga dengan dialog yang dilakukan Ganjar Pranowo tampaknya akan sia-sia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjat Pranowo sudah meminta maaf melalui siaran tertulisnya.
Bahkan, dirinya mengaku telah membuka ruang dialog selama proses rencana penambangan batuan andesit di Wadas tersebut.(*)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto